Lakukan ≥30 menit sebelum waktu makan; hentikan layanan bila ada kejanggalan; catat waktu & hasil.
Simpan tiap bahan baku, produk olahan, dan makanan matang sekitar 50 g, segel di wadah bersih, ≤−20 °C selama ≥2 minggu, pisahkan per lot; jangan memakai display meal sebagai sampel.
Disarankan untuk tidak membolehkan siswa membawa pulang sisa; semua sisa (roti, susu, lauk) wajib dibuang di hari yang sama; pisahkan limbah dan bersihkan wadah segera setelah operasi tiap hari.
Tetapkan Sanitation Manager (guru gizi/ahli diet diutamakan; jika tidak ada, juru masak bersertifikat) untuk higiene harian & catatan HACCP; kepala sekolah/kepala dapur menegakkan kepatuhan dan mengambil tindakan korektif.
Latih semua pekerja (termasuk paruh waktu); lakukan cek gejala harian per orang; pemeriksaan kesehatan 1×/tahun (idealnya pantauan 3×/tahun); uji feses ≥2×/bulan untuk Shigella, Salmonella, EHEC O157, dll.
Larang bertugas jika bergejala atau ada luka bernanah pada tangan; untuk norovirus, nonaktifkan hingga hasil uji sensitif negatif; serta uji rekan yang seinfeksi-risiko dan tahan dari kerja kontak langsung sampai dinyatakan aman.
Lakukan pemeriksaan harian terhadap kondisi lingkungan, suhu dan kelembapan ruang serta unit pendingin, kadar klorin air, proses penerimaan bahan, suhu dan waktu pemasakan, kesehatan staf, waktu penyajian, serta sampel retensi.
Inspeksi berkala dilakukan dengan ketentuan berikut:
Fasilitas: dilakukan satu kali setiap tahun.
Peralatan dan pengelolaan fasilitas: dilakukan tiga kali setiap tahun.