Badan pengawas OTIT menyediakan panduan multibahasa tentang hak kerja, asuransi kecelakaan industri, dan prosedur jika perlu pindah tempat kerja dalam keadaan darurat.
Hal ini penting karena kesiapan mental bukan hanya soal daya tahan, melainkan juga pemahaman aturan dan perlindungan hukum.
Dengan ekspektasi yang realistis, peserta bisa lebih siap menghadapi tuntutan kerja sekaligus tahu saluran bantuan yang tersedia.
Dalam seleksi IM Japan atau LPK, tes bahasa Jepang dasar menjadi bagian dari syarat teknis.
Umumnya peserta ditargetkan memahami level dasar setara N5–N4.
Materinya berupa instruksi sehari-hari, istilah keselamatan, angka, serta percakapan sederhana di tempat kerja.
Meskipun undang-undang TITP saat ini tidak mewajibkan level JLPT tertentu, pemerintah Jepang sedang menyiapkan aturan baru di bawah ESD.
Dalam rencana tersebut, setiap peserta wajib memiliki target kemampuan bahasa Jepang yang jelas.
Bagi calon peserta dari Indonesia, tren ini menjadi penting untuk persiapan beberapa tahun ke depan.
Semakin awal belajar bahasa Jepang, semakin mudah mengikuti pelatihan maupun pekerjaan di Jepang.