OHAYOJEPANG - Program magang ke Jepang kini menjadi salah satu jalur favorit bagi tenaga muda Indonesia untuk mendapatkan pengalaman kerja internasional.
Di balik kesempatan itu, ada peran besar lembaga bernama Lembaga Pelatihan Kerja-Sending Organization (LPK-SO), yang menjadi penghubung resmi antara calon peserta magang dari Indonesia dan perusahaan di Jepang.
Lembaga ini berizin dari Kementerian Ketenagakerjaan dan berfungsi tidak hanya sebagai pelatih, tetapi juga penyalur tenaga magang.
Melalui sistem yang terstruktur, LPK-SO memastikan peserta mendapat pelatihan bahasa, pemahaman budaya, hingga pembentukan etika kerja agar siap menghadapi kehidupan profesional di Jepang.
Baca Juga:
Bagi peserta seperti Siti Nurwanda Hassan (22) dari Manado, alasan mengikuti program magang ini bukan sekadar keinginan pribadi.
“Saya ingin membantu keluarga, dan juga karena saya suka anime, jadi Jepang pas buat saya,” ujar Wanda saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang di LPK-SO Fujisan Indonesia, Kebon Jeruk, Jakarta pada Senin (13/10/2025).
Sementara Sirron Taufiqur Rochman (23) dari Jakarta Selatan memiliki motivasi berbeda.
“Kerja di Jepang itu gajinya besar setara manajemen menengah di Indonesia, sekaligus bisa tinggal di negara yang sudah lama ingin saya kunjungi,” kata Sirron saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang di LPK-SO Fujisan Indonesia, Kebon Jeruk, Jakarta pada Senin (13/10/2025).
Di LPK Fujisan, keseharian peserta tidak hanya diisi dengan belajar bahasa Jepang.
Dari pagi hingga sore mereka belajar bahasa, diselingi latihan fisik, dan setiap Rabu ada kelas budaya Jepang.