Punya Sertifikat JLPT Bisa Buka Peluang Kerja di Jepang Lebih Luas, Ini Penjelasannya

Ilustrasi mahasiswa Indonesia belajar Bahasa Jepang untuk ujian JLPT. (Ilustrasi oleh AI) DOK. CHATGPT

OHAYOJEPANG - Banyak orang Indonesia bermimpi bekerja di Jepang. Tantangan pertama biasanya bukan mencari lowongan, melainkan membuktikan kemampuan bahasa.

Perusahaan Jepang umumnya menilai kesiapan pelamar melalui sertifikat JLPT, mulai dari tingkat dasar sertifikat N5 hingga JLPT N1 yang paling tinggi.

Sertifikat bahasa Jepang ini bukan sekadar formalitas, tetapi bukti resmi kemampuan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan kerja profesional.

Melalui jalur SSW atau Tokutei Ginou, kategori SSW (i) mensyaratkan kemampuan bahasa setara JLPT N4 atau JFT-Basic.

SSW (ii) berfokus pada uji keterampilan lanjutan tanpa kewajiban sertifikat bahasa, meski kemampuan bahasa Jepang tetap menjadi nilai tambah bagi pemberi kerja.

Baca juga:

Mengapa JLPT Penting bagi Pekerja Indonesia di Jepang?

Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) sudah diselenggarakan sejak 1984 dan diakui secara global.

Bagi pencari kerja asal Indonesia, JLPT berfungsi sebagai tolok ukur pribadi sekaligus syarat formal dalam melamar ke perusahaan Jepang maupun program kerja sama pemerintah.

Perusahaan Jepang di sektor manufaktur, perawatan lansia, dan layanan publik biasanya mewajibkan pelamar memiliki sertifikat N4, sertifikat JLPT N3, atau tingkat lebih tinggi.

Posisi profesional sering kali mensyaratkan sertifikat bahasa Jepang N2 atau JLPT N1.

Pola umumnya menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkatan bahasa Jepang, semakin luas peluang kerja di Jepang.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!