Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Punya Sertifikat JLPT Bisa Buka Peluang Kerja di Jepang Lebih Luas, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 17/10/2025, 19:10 WIB

OHAYOJEPANG - Banyak orang Indonesia bermimpi bekerja di Jepang. Tantangan pertama biasanya bukan mencari lowongan, melainkan membuktikan kemampuan bahasa.

Perusahaan Jepang umumnya menilai kesiapan pelamar melalui sertifikat JLPT, mulai dari tingkat dasar sertifikat N5 hingga JLPT N1 yang paling tinggi.

Sertifikat bahasa Jepang ini bukan sekadar formalitas, tetapi bukti resmi kemampuan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan kerja profesional.

Melalui jalur SSW atau Tokutei Ginou, kategori SSW (i) mensyaratkan kemampuan bahasa setara JLPT N4 atau JFT-Basic.

SSW (ii) berfokus pada uji keterampilan lanjutan tanpa kewajiban sertifikat bahasa, meski kemampuan bahasa Jepang tetap menjadi nilai tambah bagi pemberi kerja.

Baca juga:

Mengapa JLPT Penting bagi Pekerja Indonesia di Jepang?

Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) sudah diselenggarakan sejak 1984 dan diakui secara global.

Bagi pencari kerja asal Indonesia, JLPT berfungsi sebagai tolok ukur pribadi sekaligus syarat formal dalam melamar ke perusahaan Jepang maupun program kerja sama pemerintah.

Perusahaan Jepang di sektor manufaktur, perawatan lansia, dan layanan publik biasanya mewajibkan pelamar memiliki sertifikat N4, sertifikat JLPT N3, atau tingkat lebih tinggi.

Posisi profesional sering kali mensyaratkan sertifikat bahasa Jepang N2 atau JLPT N1.

Pola umumnya menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkatan bahasa Jepang, semakin luas peluang kerja di Jepang.

Data terbaru menunjukkan peran JLPT kian penting. Pada 2024, tercatat 1,72 juta peserta di seluruh dunia mengikuti ujian ini, angka tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraannya.

Tingkatan Belajar Bahasa Jepang dan Peluang Kerja

JLPT memiliki lima level resmi, dan masing-masing berkaitan dengan peluang kerja nyata di Jepang.

JLPT N5 menunjukkan kemampuan percakapan dasar, berguna bagi program pertukaran budaya tetapi belum cukup bagi pekerjaan penuh waktu.

JLPT N4 menjadi syarat minimum jalur SSW (i), biasanya diterima di sektor pabrik atau perhotelan yang menyediakan dukungan bahasa di tempat kerja.

JLPT N3 menandakan kemampuan menengah, membuka peluang ke program Tokutei Ginou dan dianggap cukup bagi kehidupan serta pekerjaan mandiri di Jepang.

JLPT N2 menunjukkan kemampuan kerja lanjutan, sering dibutuhkan dalam posisi perkantoran atau bidang perawatan lansia yang menuntut ketelitian bahasa.

JLPT N1 menggambarkan kefasihan mendekati penutur asli, umumnya diperlukan bagi posisi manajerial atau bidang yang melibatkan dokumen hukum dan administrasi kompleks.

Banyak orang Indonesia memulai perjalanan belajar bahasa Jepang dari tingkatan N5 atau N4 sebelum naik ke level lebih tinggi sesuai target karier.

JLPT dalam Jalur Visa Tokutei Ginou (SSW)

Program visa SSW atau Tokutei Ginou diperkenalkan pada 2019 sebagai solusi atas kekurangan tenaga kerja di Jepang.

Pada Oktober 2024, jumlah pekerja asing di Jepang mencapai 2,3 juta orang. Negara tersebut masih berpotensi mengalami kekurangan hampir satu juta tenaga kerja pada 2040 apabila tren saat ini berlanjut.

Pelamar asal Indonesia yang mengikuti jalur ini wajib memenuhi salah satu dari dua syarat berikut.

• Lulus tes bahasa Jepang setara JLPT N4 atau lebih tinggi.
• Memiliki sertifikat JLPT pada level N4 ke atas.

Sertifikat N4 menjadi tiket masuk utama bagi banyak pekerja Indonesia di bawah skema SSW.

Mereka yang menargetkan karier jangka panjang atau gaji lebih tinggi biasanya mengejar sertifikat JLPT N3 atau N2 bahasa Jepang karena dapat meningkatkan daya saing dan kemampuan beradaptasi di tempat kerja.

Dampak JLPT terhadap Peluang Kerja di Jepang

Riset dari Japan Foundation dan Kementerian Ketenagakerjaan RI menunjukkan bahwa pemegang sertifikat JLPT N3 atau lebih tinggi cenderung memperoleh kontrak kerja lebih stabil dan upah lebih baik di Jepang.

Bagi pemberi kerja, JLPT menjadi bukti kemampuan bahasa sekaligus indikator komitmen serta keseriusan tenaga kerja asing.

Di sektor perawatan lansia, banyak perusahaan mensyaratkan sertifikat N2 bahasa Jepang agar karyawan dapat memahami istilah medis, berkomunikasi dengan pasien, dan menangani keadaan darurat.

Sektor manufaktur dan perhotelan biasanya menerima pemegang sertifikat N4, tetapi kesempatan promosi sering terbatas apabila tidak meningkatkan level bahasa.

Tingkatan bahasa Jepang memengaruhi jenis pekerjaan, pendapatan, dan prospek jangka panjang seseorang di Jepang.

Tren dan Perkembangan Terkini (2024-2025)

Jumlah peserta JLPT mencapai rekor tertinggi pada 2024 dengan 1,72 juta pendaftar di seluruh dunia.

Jumlah pekerja asing di Jepang meningkat menjadi 2,3 juta pada tahun yang sama, naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pemegang sertifikat N2 dan JLPT N1 semakin menonjol dalam promosi serta peluang profesional, meski banyak pekerja Indonesia masih masuk dengan level N4.

Tren tersebut menunjukkan bahwa kemampuan bahasa menjadi faktor penting bagi keberlanjutan karier di Jepang.

Bagi pekerja Indonesia, JLPT bukan hanya ujian, tetapi bukti kesiapan dan potensi jangka panjang di dunia kerja Jepang.

Mulai dari sertifikat N5 untuk pemula, JLPT N3 bagi pekerja dengan visa Tokutei Ginou, hingga JLPT N1 untuk profesional, setiap level membuka jalan menuju peluang kerja yang lebih luas di Jepang.

Perjalanan ini memang tidak mudah karena jadwal ujian terbatas, kompleksitas kanji, serta tantangan belajar di sela pekerjaan.

Jumlah peserta JLPT yang terus naik dan kebutuhan tenaga kerja Jepang yang makin besar menunjukkan bahwa JLPT tetap menjadi langkah penting bagi orang Indonesia yang ingin bekerja di Jepang.

Sumber:

  • Japan Foundation https://www.jlpt.jp/e/statistics/index.html
  • Badan Layanan Imigrasi Jepang https://www.moj.go.jp/isa/
  • Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia https://kemnaker.go.id/
  • Voyen.com https://voyen.com/journal/why-65-of-foreign-worker-targets-remain-unfilled-in-2025/
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.