OHAYOJEPANG - Angka pengunduran diri karyawan muda terus meningkat di Jepang.
Menurut data Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, sebanyak 34,9 persen lulusan universitas yang mulai bekerja pada musim semi 2021 telah keluar dalam tiga tahun pertama.
Angka ini naik 2,6 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Setelah menyelesaikan masa rekrutmen dan orientasi bagi lulusan universitas yang akan mulai bekerja musim semi mendatang, banyak perusahaan di Jepang kini berfokus pada tantangan baru.
Mereka berusaha mencegah karyawan muda agar tidak mengundurkan diri dalam beberapa tahun pertama bekerja.
Baca juga:
Survei daring yang dilakukan Staff Service Holdings Co. terhadap lebih dari 700 responden berusia 18 hingga 25 tahun menunjukkan alasan utama karyawan muda memilih keluar lebih cepat.
Melansir Kyodo News (13/10/2025), sebanyak 26,3 persen responden menyebut hubungan yang kurang baik dengan atasan atau rekan kerja sebagai alasan utama.
Alasan kedua adalah karena budaya perusahaan tidak sesuai dengan kepribadian atau harapan mereka, sebesar 26,1 persen.
Survei ini dilakukan pada Juni dan menyoroti perubahan pola kerja generasi muda Jepang yang kini lebih sensitif terhadap lingkungan sosial di tempat kerja.
Kondisi ini mendorong banyak perusahaan untuk mencari cara baru agar karyawan muda merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk bertahan lebih lama.