Dedy dan Rafiq sepakat bahwa kunci kenyamanan di musim dingin adalah persiapan yang matang dan perlengkapan yang tepat.
Pakaian seperti heattech, jaket tebal, dan sepatu anti-slip menjadi tiga hal wajib.
Selain itu, Dedy mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan.
“Banyak orang lupa minum air putih karena merasa tidak haus, padahal tubuh bisa tetap dehidrasi di cuaca dingin,” ujarnya.
Ia juga menyarankan penggunaan pelembap dan lip balm agar kulit tidak kering atau pecah-pecah.
“Di Jepang, bahkan pria pun memakai pelembap karena udara dingin bisa membuat kulit rusak,” kata Dedy.
Rafiq menutup dengan pesan sederhana namun penting bagi para wisatawan.
“Nikmati saljunya, tapi jangan remehkan bahayanya. Hokkaido memang indah saat musim dingin, tapi persiapkan diri agar pengalaman itu tetap menyenangkan dan aman,” tutupnya.
Pengalaman pertama merasakan salju memang membawa kesan mendalam bagi siapa pun yang berasal dari negara tropis.
Namun, seperti yang dialami Dedy Ariwansa dan Rafiq Arsyad, hidup di Hokkaido mengajarkan bahwa keindahan musim dingin datang bersama tanggung jawab untuk beradaptasi.
Dengan perlengkapan yang sesuai, kondisi tubuh yang terjaga, serta kehati-hatian dalam beraktivitas, musim bersalju di Hokkaido dapat menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menantang, tetapi juga menyenangkan.
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)