Namun, di balik keindahan itu, Dedy mengaku harus beradaptasi dengan suhu yang sangat dingin tersebut.
“Dinginnya luar biasa, suhu saat itu kadang bisa sekitar 0 sampai 1 derajat Celsius,” ucapnya.
Sejak menetap di Hokkaido pada 2021, ia mulai merasakan perbedaan iklim yang signifikan.
Musim dingin di wilayah itu ternyata jauh lebih panjang dan ekstrem dibandingkan daerah lain di Jepang, bahkan bisa berlangsung hingga enam bulan.
Sementara itu, mahasiswa S3 di Hokkaido University, Rafiq Arsyad mengatakan pertama kali merasakan salju ketika pindah ke Hokkaido pada 2024.
Sebelumnya, ia menempuh studi S2 di Tsukuba, daerah yang iklimnya lebih bersahabat.
“Kesan pertama saya terhadap salju tentu menyenangkan. Pemandangannya indah, putih bersih seperti yang digambarkan di film-film,” ujar Rafiq saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang, Kamis (13/11/2025).
Namun, ia menambahkan bahwa realitas musim dingin tak selalu seindah yang dibayangkan.
“Ketika siang hari, salju yang mencair bisa berubah menjadi lapisan es yang licin. Jadi, meskipun salju tampak indah, sebenarnya ada sisi berbahayanya juga,” kata Rafiq.
Dedy mengaku sempat datang ke Jepang tanpa membawa perlengkapan musim dingin dari Indonesia.