Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

1day Route

Pengalaman Orang Indonesia Mendaki Gunung Fuji, Dari Persiapan hingga Terjebak Badai

Kompas.com - 07/09/2025, 10:05 WIB

Risiko ini sejalan dengan peringatan resmi soal bahaya cuaca ekstrem dan efek ketinggian.

Meski tidak mencapai puncak, pengalaman ini meninggalkan banyak pelajaran tentang pentingnya mematuhi aturan dan memahami kondisi gunung.

Catatan Penting dari Pengalaman Mendaki Fuji

Dari pengalaman mendaki dan panduan resmi, ada beberapa hal yang bisa dijadikan catatan:

  • Hanya mendaki pada musim resmi, yaitu awal Juli hingga awal September.

  • Ikuti peraturan: bayar biaya masuk, lakukan prapendaftaran, pesan pondok, dan patuhi jam masuk jalur.

  • Persiapkan fisik dan mental dengan latihan yang konsisten.

  • Bawa perlengkapan lengkap, khususnya pakaian tahan air, sepatu gunung, dan peta.

  • Tetap bersama kelompok, jangan nekat mendaki sendirian.

  • Persiapkan anggaran: ongkos transportasi 2.000–3.000 yen sekali jalan, biaya pondok 15.000–20.000 yen dengan makan, biaya masuk 4.000 yen, makanan seperti udon 1.000 yen, cokelat panas 500 yen, serta toilet 200–500 yen sekali pakai. Toilet hanya menerima koin, jadi sebaiknya siapkan uang receh.

  • Jaga kelestarian Gunung Fuji dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati aturan.

Penulis: Husen, seorang warga Indonesia yang baru pindah ke Jepang dan mengalami banyak hal baru saat mulai tinggal di Tokyo. (Karaksa Media Partner, September 2025)

Sumber:

  • Gunung Fuji (https://www.fujisan-climb.jp/en/index.html)
@ohayo_jepang Mungkin di Indonesia, memberikan tip adalah cara kita menunjukkan rasa terima kasih kepada pelayan, kan? Tapi di Jepang, kebiasaan ini justru wajib dihindari! 😱 Alasannya sederhana, karena di Jepang, pelayanan maksimal sudah merupakan bagian dari harga dan gaji staf. Oleh karena itu, memberikan tip justru bisa dianggap kurang sopan, bahkan berpotensi membuat pelayan mengejar kamu untuk mengembalikan tip tersebut! 😅 Meskipun begitu, budaya Jepang tetap menjunjung tinggi pelayanan sebagai bagian dari profesionalisme. Nah, untuk menunjukkan apresiasi, ada tradisi lain yang lebih diterima, yaitu kokorozuke. Tradisi ini dilakukan dengan cara memberikan hadiah kecil dalam konteks tertentu, seperti kepada pemandu atau penerjemah. Jadi, saat makan di Jepang, kamu nggak perlu pusing lagi soal tip. Cukup nikmati makanannya saja~ Pernah dengar negara lain yang punya tradisi serupa? Komentar di bawah, dong! 🇯🇵✨ Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: FAESAL MUBAROK Editor: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.