OHAYOJEPANG – Matcha kini menjadi tren global, dari latte, es krim, hingga skincare, semua berlomba menghadirkan varian matcha.
Namun, banyak orang masih mengira matcha dan green tea adalah jenis yang sama.
Padahal, menurut tea sommelier sekaligus matcha educator, Ratna Somantri, keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari proses pembuatan, rasa, maupun kualitas daun tehnya.
Baca Juga:
- Apa Itu Matcha dan Kenapa Banyak Dicari di Seluruh Dunia?
- Mengenal Matcha Grade Seremonial dan Batas Konsumsi Harian yang Aman
Proses Produksi Matcha
Menurut Ratna, tidak semua teh bubuk hijau bisa disebut matcha.
Matcha asli hanya dibuat dari tencha daun teh yang melalui proses khusus.
Sebelum dipetik, tanaman teh untuk tencha ditutupi atau di-shade selama dua hingga tiga minggu.
Proses ini dalam bahasa Jepang disebut kabuse.
Tujuannya untuk mengurangi paparan sinar matahari agar klorofil meningkat dan menghasilkan warna hijau pekat.
Selain memperkuat warna, kabuse juga meningkatkan kadar L-theanine, senyawa yang memberi rasa umami dan efek menenangkan.
Proses ini sekaligus menurunkan katekin yang menyebabkan rasa pahit.