Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

LPK Jadi Miniatur Kehidupan di Jepang, Persiapan Mental buat Calon Pemagang

Kompas.com - 16/10/2025, 11:05 WIB

Bagi para pengajar, momen perubahan seperti itu menjadi bukti nyata keberhasilan proses pembinaan di LPK Fujisan. 

Taufik menjelaskan bahwa hampir semua peserta datang dengan tingkat disiplin yang sebenarnya sudah baik menurut standar Indonesia, tetapi masih jauh dari standar Jepang. 

Para pengajar membimbing mereka dari awal hingga benar-benar terbiasa dengan ritme dan tanggung jawab seperti di dunia kerja Jepang.

Magang Sebagai Batu Loncatan untuk Masa Depan

Baik Taufik maupun Nabil sepakat bahwa keberhasilan peserta tidak diukur hanya dari saat mereka bekerja di Jepang. 

Taufik mengatakan bahwa hal yang paling membanggakan baginya bukan ketika peserta berhasil di Jepang, melainkan saat mereka pulang ke Indonesia dan mampu menerapkan hasil pengalaman magangnya.

“Jepang itu hanya batu loncatan, saya bangga kalau mereka bisa memanfaatkan hasil magangnya untuk mewujudkan cita-cita seperti membuka usaha atau membangun kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Nabil memiliki pandangan serupa.

Ia menilai bahwa pengalaman magang seharusnya menjadi fondasi untuk kehidupan yang lebih mandiri. 

Menurutnya, magang bukan sekadar kesempatan bekerja di luar negeri, melainkan proses pembentukan diri untuk menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.

Banyak peserta yang pulang dengan kemampuan baru, tabungan, dan rencana hidup yang lebih matang. 

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.