Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Di Balik Program Magang ke Jepang, Begini Cara LPK Indonesia Tempa Mental dan Etos Kerja Peserta

Kompas.com - 27/10/2025, 14:42 WIB

Seleksi diadakan secara ketat mulai dari dokumen, wawancara, hingga pemeriksaan medis ganda sebelum keberangkatan.

Pandangan serupa disampaikan oleh Direktur LPK Hiro Karanganyar, Bowo Kristianto.

Ia menjelaskan bahwa lembaganya menetapkan standar kemampuan bahasa Jepang yang cukup tinggi bagi setiap peserta pelatihan.

“Kami tidak akan memberangkatkan peserta yang belum mencapai level bahasa minimal N5, walaupun sudah diterima perusahaan tetap tidak bisa berangkat kalau belum lulus,” ucap Bowo saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang melalui WhatsApp pada Senin (20/10/2025).

Selain kemampuan bahasa, karakter peserta menjadi faktor penentu. 

Setiap bulan dilakukan evaluasi, dan mereka yang tidak memenuhi kriteria baik secara akademik maupun sikap akan dikeluarkan dari program. 

Menurut Bowo, langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan dari pihak Jepang.

Kerja Sama dengan Jepang dan Bidang Pekerjaan

LPK-SO bekerja sama dengan pihak penerima di Jepang melalui kumiai, yaitu asosiasi pengawas yang menaungi sejumlah perusahaan Jepang. 

Dari kumiai inilah lembaga di Indonesia menerima job order untuk diterjemahkan dan disesuaikan dengan minat peserta.

“Biasanya bidang yang diminati peserta laki-laki itu manufaktur dan pabrik, sementara peserta perempuan cenderung memilih pengolahan makanan atau pertanian seperti panen stroberi,” kata Anggy. 

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.