OHAYOJEPANG - Program magang ke Jepang kini menjadi pilihan populer bagi tenaga muda Indonesia yang ingin menimba pengalaman kerja internasional.
Melalui lembaga resmi seperti Lembaga Pelatihan Kerja-Sending Organization (LPK-SO), para calon peserta dibekali kemampuan bahasa Jepang, etos kerja, dan pemahaman budaya yang penting untuk beradaptasi di Negeri Sakura.
Di balik keberangkatan para peserta, terdapat proses panjang yang menuntut kedisiplinan dan kesiapan mental.
Dua lembaga, LPK Fujisan Indonesia di Jakarta dan LPK Hiro Karanganyar di Jawa Tengah, sama-sama menekankan bahwa keberhasilan peserta tidak hanya bergantung pada kecakapan bahasa, melainkan juga pada karakter dan mental kerja yang kuat.
Baca Juga:
General Manager LPK Fujisan Indonesia, Anggy Adytia mengatakan proses awal bagi peserta magang dimulai dari seleksi administrasi dan kesehatan.
Ia menjelaskan bahwa setelah peserta dinyatakan lolos seleksi, mereka akan mengikuti orientasi kedisiplinan yang difasilitasi oleh TNI selama beberapa hari.
Setelah itu, para peserta melanjutkan ke tahap pelatihan yang berfokus pada pembelajaran bahasa Jepang dan pembentukan etos kerja.
Pelatihan di setiap LPK-SO umumnya berlangsung antara empat hingga enam bulan.
“Dari awal pendaftaran sampai berangkat rata-rata enam sampai delapan bulan, tidak sampai setahun,” ujar Anggy saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang di Gedung LPK Fujisan Indonesia, Kebon Jeruk, Jakarta pada Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa setiap empat bulan, lembaganya membuka angkatan baru.