Kastanye (kuri), kesemek (kaki), jamur, ikan sanma (saury Pasifik), dan beras baru (shinmai) menjadi simbol rasa syukur atas panen musim ini.
Pasar-pasar mulai dipenuhi hasil panen segar, sementara menu di rumah dan restoran berganti menjadi hidangan yang lebih hangat dan mengenyangkan.
Cuaca berperan besar dalam meningkatkan nafsu makan pada musim gugur di Jepang.
Pagi dan malam yang dingin serta suhu siang yang sejuk membuat tubuh lebih mudah merasa lapar.
Setelah musim panas yang terik, tubuh secara alami mencari makanan yang memberikan kehangatan.
Hidangan seperti sup, ubi panggang, ikan bakar, nasi hangat, dan dango menjadi pilihan yang populer.
Udara yang segar juga memperkuat indra penciuman.
Aroma jamur yang ditumis atau asap ikan sanma yang dibakar terasa lebih kuat dan menggoda.
Masyarakat Jepang mengenal konsep shun, yaitu waktu terbaik untuk menikmati bahan makanan musiman.
Jamur matsutake, kastanye, dan kesemek menjadi bahan utama dalam banyak hidangan di musim ini.