Melansir jurnal "Major Causes of the Rapid Longevity Extension in Postwar Japan" (2011) karya Shiro Horiuchi, berikut beberapa faktor yang membuat orang Jepang berumur panjang:
Pertumbuhan ekonomi Jepang yang membaik meningkatkan standar hidup, akses kesehatan, gizi, pendidikan, dan perumahan, yang berkontribusi besar pada turunnya angka kematian orang tua.
Di Jepang, penurunan penyakit menular dan penyakit degeneratif terjadi hampir bersamaan pada abad ke-20.
Kombinasi ini membuat angka harapan hidup mereka meningkat lebih cepat dibanding negara lain.
Masyarakat Jepang terbiasa dengan pola makan yang banyak mengonsumsi sayuran, ikan, dan kedelai, serta rendah kalori dan lemak hewani.
Kebiasaan ini membantu menurunkan risiko penyakit jantung, obesitas, hingga sindrom metabolik, sehingga menjadi salah satu keunggulan mereka di era modern.
Sejak zaman Tokugawa, masyarakat Jepang sudah terbiasa menjaga kebersihan, mandi secara rutin, memiliki sistem sanitasi yang baik, serta membaca buku kesehatan populer seperti Yojokun.
Orang Jepang diketahui memiliki frekuensi rendah gen Apolipoprotein e4, yaitu gen yang berhubungan dengan risiko Alzheimer dan penyakit jantung.
Faktor genetik ini ikut berperan dalam rendahnya kasus penyakit kronis pada usia lanjut di Jepang.
Di Jepang, kesenjangan pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan negara maju lainnya.