OHAYOJEPANG - Hidup di wilayah paling utara Jepang seperti Hokkaido berarti harus siap menghadapi musim dingin yang panjang dan ekstrem.
Dua peneliti muda asal Indonesia membagikan pengalaman mereka menghadapi musim dingin ekstrem di Hokkaido, Jepang.
Dari suhu minus belasan derajat hingga salju yang menumpuk, adaptasi menjadi kunci untuk bertahan.
Baca Juga:
Postdoctoral Researcher di Health Sciences University of Hokkaido, drg. Dedy Ariwansa, Ph.D, membagikan pengalamannya saat tinggal di Hokkaido selama 4 tahun.
Ia mengaku bahwa cukup kaget saat pertama kali menghadapi salju tebal di Hokkaido.
Jika di Tokyo salju turun hanya sesekali, di Hokkaido salju turun hampir setiap hari saat puncak musim dingin.
Suhu terendah yang pernah ia alami mencapai -25 derajat celcius, membuat aktivitas luar ruangan terasa sangat berat.
“Pernah suatu waktu kampus diliburkan karena salju begitu tebal sampai menutupi rel kereta. Transportasi publik berhenti total, bahkan penerbangan dibatalkan, dan jalanan sangat licin sehingga orang harus ekstra hati-hati saat berjalan,” ucap Dedy saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang, Kamis (13/11/2025).

Menurut Dedy, mobil di Hokkaido juga wajib menggunakan ban khusus musim dingin atau winter tire.
Ban ini dirancang agar kendaraan tidak mudah tergelincir di jalan bersalju.