Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Makanan

Fukashi Nasu, Olahan Terong Dingin Khas Jepang Favorit Musim Panas

Kompas.com - 28/09/2025, 09:05 WIB

OHAYOJEPANG - Niigata dikenal sebagai prefektur dengan konsumsi terong tertinggi di Jepang.

Dari tradisi kuliner itulah lahir hidangan sederhana bernama fukashi nasu, yang di sebagian daerah disebut juga nasu bukashi.

fukashi nasu dibuat dengan cara mengukus terong, lalu mendinginkannya di lemari es hingga terasa segar saat disantap.

Cara ini dianggap sebagai cara menikmati terong ala Niigata.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan karashi-shouyu, yaitu campuran kecap asin dan mostar Jepang yang diencerkan.

Selain dengan karashi-shouyu, ada pula variasi lain yang membuatnya semakin menarik.

Beberapa orang menyantap fukashi nasu dengan shouga-shouyu, yaitu perpaduan kecap dan jahe.

Ada juga yang lebih suka menyiramnya dengan ponzu, saus berbasis jeruk khas Jepang.

Bahkan, sebagian orang merobek terong dengan tangan sebelum menikmatinya.

Semua cara tersebut mencerminkan ragam kebiasaan makan yang berkembang di Niigata.

Baca juga:

Varietas Terong untuk Fukashi Nasu

Niigata bukan hanya terkenal dengan konsumsi terong yang tinggi, tetapi juga luas tanamnya yang menempati peringkat pertama pada tahun fiskal 2019.

Prefektur ini menumbuhkan lebih dari 18 varietas terong dengan kegunaan masak yang berbeda.

Ada varietas yang cocok untuk acar, ada yang lebih pas dipanggang, dan ada pula yang enak direbus.

Untuk fukashi nasu, varietas yang paling populer adalah kinchaku nasu.

Jenis terong bulat dengan daging padat ini sangat cocok untuk diolah dengan cara dikukus.

Terutama varietas Kinchaku Nagaoka, seperti Nakajima Kinchaku dan Nagaoka Kinchaku, yang terkenal dengan teksturnya yang istimewa.

Terong jenis ini cenderung bergetah bila dipanggang atau direbus biasa.

Namun, ketika dikukus, teksturnya menjadi lebih lembut dan rasanya berubah manis.

Perbedaan karakter ini membuatnya sangat cocok untuk fukashi nasu.

Musim dan Kebiasaan Menyantap Fukashi Nasu

Terong biasanya dipanen di Niigata mulai musim panas hingga awal gugur.

Pada periode inilah fukashi nasu banyak dibuat, karena dipercaya memberi efek mendinginkan tubuh.

Hidangan ini menjadi cara alami masyarakat Niigata menghadapi udara panas yang menyelimuti musim tersebut.

fukashi nasu juga memiliki tempat khusus di meja keluarga saat perayaan Obon.

Masyarakat Niigata sering menyajikannya bersama hidangan lain seperti zosui kulit terong dan nasi goreng tumis terong.

Sajian itu tidak hanya menghadirkan rasa segar, tetapi juga memperkuat makna tradisi dalam menghormati leluhur.

Kebiasaan menyantap fukashi nasu pun menjadi bagian dari identitas kuliner musim panas di Niigata.

Tradisi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat setempat mengaitkan makanan dengan suasana hati, cuaca, hingga momen kebersamaan keluarga.

Hidangan Keluarga yang Tetap Bertahan

Meskipun zaman terus berubah, fukashi nasu masih bertahan sebagai hidangan keluarga di Niigata.

Hidangan ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi dan terus dibuat di banyak rumah hingga sekarang.

fukashi nasu bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga wujud pelestarian tradisi kuliner daerah.

Kesederhanaannya justru menjadi daya tarik, karena menyimpan cerita tentang musim, keluarga, dan kehangatan rumah.

Dari dapur keluarga di Niigata, fukashi nasu tetap hidup sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/fukashi_nasu_niigata.html). 

Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 新潟県 ふかしなす" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/fukashi_nasu_niigata.html)

@ohayo_jepang 📍POV Belanja di Jepang 2025: Ekspektasi vs Realita Banyak orang (termasuk orang Indonesia) mikir, “Wah, warga Jepang pinter-pinter, pasti makanannya real food tiap hari!" Pasti kaget pas lihat orang Jepang di 2025 ini malah borong frozen food👀 💡Ternyata emang makin banyak warga Jepang beralih ke makanan beku. Kenapa? ✨Gaya hidup makin sibuk. Frozen food tinggal panasin, cocok buat yang kerja full time atau nggak sempat masak. ✨Harga bahan segar naik drastis. Di 2025, lebih dari 33% wanita Jepang bilang mereka beralih ke makanan beku karena sayur dan bahan segar makin mahal. 📊 Sekarang, rata-rata warga Jepang makan frozen food 1,8 kali seminggu. Dan angkanya terus naik. 🍱 Favoritnya? Gyoza, soba, ramen—tinggal panasin, langsung nikmat. Jadi, buat banyak orang Jepang, masak dari nol makin jarang jadi pilihan. Kalau kamu tinggal di Jepang, bakal tim masak manual atau tim microwave aja? Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: FAESAL MUBAROK Editor: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang #HidupdiJepang #MagangdiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.