Pada periode inilah fukashi nasu banyak dibuat, karena dipercaya memberi efek mendinginkan tubuh.
Hidangan ini menjadi cara alami masyarakat Niigata menghadapi udara panas yang menyelimuti musim tersebut.
fukashi nasu juga memiliki tempat khusus di meja keluarga saat perayaan Obon.
Masyarakat Niigata sering menyajikannya bersama hidangan lain seperti zosui kulit terong dan nasi goreng tumis terong.
Sajian itu tidak hanya menghadirkan rasa segar, tetapi juga memperkuat makna tradisi dalam menghormati leluhur.
Kebiasaan menyantap fukashi nasu pun menjadi bagian dari identitas kuliner musim panas di Niigata.
Tradisi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat setempat mengaitkan makanan dengan suasana hati, cuaca, hingga momen kebersamaan keluarga.
Meskipun zaman terus berubah, fukashi nasu masih bertahan sebagai hidangan keluarga di Niigata.
Hidangan ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi dan terus dibuat di banyak rumah hingga sekarang.
fukashi nasu bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga wujud pelestarian tradisi kuliner daerah.