Banyak lansia di Jepang tetap berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum, berbeda dengan lansia di negara lain yang lebih bergantung pada kendaraan pribadi.
Sejak 1928, masyarakat Jepang juga mengenal Radio Taiso, senam pagi berdurasi tiga menit yang disiarkan secara nasional.
Aktivitas ini dilakukan bersama di berbagai komunitas, mendorong kebersamaan sekaligus menjaga kebugaran tubuh.
Kebiasaan sederhana seperti ini membuat tubuh tetap bugar hingga usia lanjut.
Selain itu, lansia di Jepang juga berperan aktif dalam dunia kerja.
Data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menunjukkan, jumlah pekerja lansia naik selama 21 tahun berturut-turut.
Pada 2024, terdapat 9,3 juta orang berusia 65 tahun ke atas yang masih bekerja.
Angka ini berarti satu dari tujuh pekerja di Jepang adalah lansia.
Mayoritas pekerja lansia memiliki status paruh waktu atau kontrak, terutama di sektor perdagangan besar dan ritel.
Mengutip Kyodo News (14/9/2025), peningkatan ini mendorong revisi undang-undang keselamatan kerja pada Mei 2024.