Harapan hidup perempuan Jepang memang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Pada 2024, rata-rata usia harapan hidup perempuan mencapai 87,13 tahun, sedangkan laki-laki 81,09 tahun.
Fakta ini menegaskan bahwa perbedaan gaya hidup dan kondisi kesehatan berpengaruh pada panjang usia.
Menurut BBC (12/9/2025), rahasia panjang umur orang Jepang banyak dikaitkan dengan pola makan tradisional yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Usia harapan hidup yang tinggi terutama dipengaruhi rendahnya angka kematian akibat penyakit jantung dan beberapa jenis kanker umum, seperti kanker payudara dan prostat.
Hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat obesitas di Jepang berkat pola makan minim daging merah dan kaya ikan serta sayuran.
Tingkat obesitas perempuan Jepang bahkan lebih rendah dibanding laki-laki, yang ikut menjelaskan mengapa perempuan memiliki harapan hidup lebih panjang.
Saat konsumsi gula dan garam meningkat di banyak negara, Jepang justru menempuh arah berbeda melalui kampanye kesehatan publik yang berhasil menurunkan konsumsi garam.
Peneliti Shu Zhang dari National Center for Geriatrics and Gerontology menegaskan bahwa diet Jepang adalah konsep luas, bukan sekadar bufet sushi seperti yang sering dibayangkan orang luar negeri.
Sebuah review dari 39 penelitian menemukan pola yang konsisten dalam diet Jepang.