Kelulusan dua komponen ujian menjadi syarat pengajuan visa SSW.
Pemerintah Jepang menjelaskan bahwa standar ini bertujuan menghadirkan pekerja yang siap bekerja sejak hari pertama.
Perusahaan membutuhkan pekerja yang dapat mengikuti instruksi teknis secara tepat di lini produksi, terutama pada bagian yang sensitif terhadap kesalahan.
Ujian Tokutei Ginou hadir sebagai alat seleksi dasar agar proses kerja di pabrik tetap aman dan efektif.
Bidang manufaktur dalam SSW memakai nama resmi Industrial Products Manufacturing Industry dan berada di bawah pengawasan METI Jepang.
Prometric Japan menjadi penyelenggara operasional ujian dan menyediakan sistem computer-based test atau CBT di Jepang dan di luar Jepang.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki pusat ujian aktif.
Koordinasi pelaksanaan ujian di Indonesia melibatkan Kementerian Kehakiman Jepang, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan, dan BP2MI.
Kerja sama ini memastikan proses ujian berjalan resmi serta memberi perlindungan bagi calon pekerja dari Indonesia.
Struktur ujian Tokutei Ginou terdiri atas dua bagian utama.