Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Makanan

Mochi dari Ubi Khas Jepang, Begini Asal Usul Imo Mochi dari Wakayama

Kompas.com - 16/11/2025, 09:17 WIB

OHAYOJEPANG - Imo mochi (いももち) merupakan makanan tradisional dari selatan Prefektur Wakayama yang tumbuh dari budaya, kondisi alam, dan kebiasaan hidup masyarakat setempat.

Hidangan ini dibuat dari campuran ubi jalar (satsumaimo) dan beras ketan yang menghasilkan tekstur kenyal dengan rasa manis alami.

Bagi masyarakat di wilayah tersebut, imo mochi tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga simbol ketahanan hidup dan ungkapan syukur kepada alam yang memberikan hasil panen.

Wilayah pesisir Kumanonada memiliki dataran rendah yang sangat terbatas di tepi laut serta pegunungan yang membentang di bagian belakangnya.

Kondisi geografis tersebut menyulitkan budidaya padi karena lahan datar untuk sawah tidak cukup luas.

Tanah merah di dataran tinggi justru menjadi tempat yang cocok untuk menanam satsumaimo yang mampu tumbuh di kondisi kering dan menghasilkan rasa manis alami.

Kebiasaan masyarakat yang mengandalkan ubi jalar sebagai pengganti beras dalam kehidupan sehari-hari melahirkan berbagai makanan berbahan dasar ubi, termasuk imo mochi.

Baca juga:

Asal-usul dan Perkembangan Imo Mochi di Wakayama

Catatan sejarah menunjukkan bahwa budidaya ubi jalar di wilayah Kumano bermula pada zaman Edo.

Seorang penduduk Kushimoto bernama Uematsu Yasuke melakukan perjalanan ke wilayah Hyuga di Pulau Kyushu.

Ia menemukan ubi jalar sebagai jenis umbi yang lezat, mudah ditanam, dan memiliki potensi besar untuk dibudidayakan.

Yasuke membawa bibit ubi jalar tersebut ke kampung halamannya karena melihat manfaat yang dapat diberikan tanaman itu kepada masyarakat.

Ia mulai menanam dan mengembangbiakkannya hingga menghasilkan panen yang baik di tanah dan iklim Wakayama.

Ubi jalar menjadi bahan pangan penting karena mudah dipanen dan dapat disimpan dalam waktu lama.

Pada masa itu, penyebaran bibit pertanian ke luar wilayah feodal termasuk tindakan terlarang karena setiap han ingin mempertahankan keunggulan wilayahnya.

Tindakan Yasuke menyeberangkan ubi jalar melintasi batas wilayah feodal dianggap sebagai langkah berani dan visioner.

Gubernur Prefektur Wakayama pada zaman Meiji memberikan penghargaan kehormatan kepada Uematsu Yasuke setelah ia wafat sebagai bentuk apresiasi atas jasa besar yang diberikan kepada masyarakat.

Panen ubi yang melimpah mendorong masyarakat mengembangkan hidangan baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera kuliner setempat.

Beras ketan sulit diperoleh dan berharga mahal sehingga masyarakat mencari cara untuk tetap bisa menikmati mochi tanpa menggunakan banyak beras ketan.

Solusi yang mereka temukan adalah mencampur ubi jalar kukus dengan mochi putih.

Campuran tersebut ditumbuk hingga halus dan dibentuk menjadi kue kecil bertekstur kenyal yang kemudian dikenal sebagai imo mochi.

Rasa manis alami dari ubi membuat imo mochi dapat dinikmati tanpa tambahan gula yang pada masa itu merupakan barang mewah.

Masyarakat kemudian menambahkan anko atau pasta kacang merah sebagai isian untuk memberikan rasa manis yang lebih kaya.

Sejarah imo mochi menggambarkan kemampuan masyarakat Jepang, khususnya di Wakayama, beradaptasi dengan lingkungan serta keterbatasan sumber daya.

Makanan ini lahir dari tanah merah yang gersang, kreativitas dapur masyarakat, dan kebiasaan memanfaatkan apa yang tersedia.

Imo mochi bukan sekadar camilan tradisional karena di dalamnya tersimpan kisah tentang ketekunan, inovasi, dan rasa syukur yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/imomochi_wakayama.html)

Disusun berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 いももち和歌山県"
(Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries)
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/imomochi_wakayama.html)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.