OHAYOJEPANG - Imo mochi (いももち) merupakan makanan tradisional dari selatan Prefektur Wakayama yang tumbuh dari budaya, kondisi alam, dan kebiasaan hidup masyarakat setempat.
Hidangan ini dibuat dari campuran ubi jalar (satsumaimo) dan beras ketan yang menghasilkan tekstur kenyal dengan rasa manis alami.
Bagi masyarakat di wilayah tersebut, imo mochi tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga simbol ketahanan hidup dan ungkapan syukur kepada alam yang memberikan hasil panen.
Wilayah pesisir Kumanonada memiliki dataran rendah yang sangat terbatas di tepi laut serta pegunungan yang membentang di bagian belakangnya.
Kondisi geografis tersebut menyulitkan budidaya padi karena lahan datar untuk sawah tidak cukup luas.
Tanah merah di dataran tinggi justru menjadi tempat yang cocok untuk menanam satsumaimo yang mampu tumbuh di kondisi kering dan menghasilkan rasa manis alami.
Kebiasaan masyarakat yang mengandalkan ubi jalar sebagai pengganti beras dalam kehidupan sehari-hari melahirkan berbagai makanan berbahan dasar ubi, termasuk imo mochi.
Baca juga:
Catatan sejarah menunjukkan bahwa budidaya ubi jalar di wilayah Kumano bermula pada zaman Edo.
Seorang penduduk Kushimoto bernama Uematsu Yasuke melakukan perjalanan ke wilayah Hyuga di Pulau Kyushu.
Ia menemukan ubi jalar sebagai jenis umbi yang lezat, mudah ditanam, dan memiliki potensi besar untuk dibudidayakan.