Rasa manis alami dari ubi membuat imo mochi dapat dinikmati tanpa tambahan gula yang pada masa itu merupakan barang mewah.
Masyarakat kemudian menambahkan anko atau pasta kacang merah sebagai isian untuk memberikan rasa manis yang lebih kaya.
Sejarah imo mochi menggambarkan kemampuan masyarakat Jepang, khususnya di Wakayama, beradaptasi dengan lingkungan serta keterbatasan sumber daya.
Makanan ini lahir dari tanah merah yang gersang, kreativitas dapur masyarakat, dan kebiasaan memanfaatkan apa yang tersedia.
Imo mochi bukan sekadar camilan tradisional karena di dalamnya tersimpan kisah tentang ketekunan, inovasi, dan rasa syukur yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/imomochi_wakayama.html)
Disusun berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 いももち和歌山県"
(Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries)
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/imomochi_wakayama.html)