OHAYOJEPANG - Banyak warga Indonesia melihat Jepang sebagai tujuan kerja yang memberi peluang lebih stabil dan terstruktur.
Kerja pertanian di Jepang menjadi salah satu jalur yang diminati karena tingginya kebutuhan tenaga kerja dan sistem seleksi yang jelas.
Ujian Tokutei Ginou menjadi tahap penting yang harus dilewati peserta sebelum memasuki sektor pertanian Jepang.
Artikel ini menjelaskan cara kerja ujian Tokutei Ginou di Indonesia, penyelenggaranya, jadwalnya, dan alasan ujian ini penting.
Artikel ini juga menguraikan struktur program pertanian Jepang dalam sistem visa Specified Skilled Worker atau SSW.
Baca juga:
Program visa SSW dibuat Jepang untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor penting.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut bahwa visa SSW memungkinkan warga asing berusia 18 tahun ke atas bekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan praktis dan kemampuan bahasa Jepang dasar.
Tujuan program ini adalah menghadirkan pekerja yang dapat langsung berkontribusi tanpa pelatihan panjang.
Sebanyak 16 industri berada di bawah program SSW, termasuk pertanian, konstruksi, layanan makanan, dan manufaktur.
Bagi warga Indonesia, sektor pertanian menjadi salah satu jalur yang mudah diakses berkat kerja sama lembaga pemerintah Indonesia dan Jepang.
Struktur SSW memberikan alur pendaftaran yang jelas bagi calon pekerja asing.
Program ini juga memastikan bahwa peserta memahami persyaratan dan sertifikasi yang diperlukan sebelum bekerja secara resmi di Jepang.
Pertanian Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja akibat mayoritas petani berusia lanjut.
Lebih dari 60 persen petani di Jepang berusia 65 tahun atau lebih sehingga banyak daerah kekurangan penerus.
Untuk menjaga keberlanjutan produksi pangan, Jepang membuka peluang bagi pekerja asing melalui program SSW.
Lowongan kerja pertanian di Jepang terbagi menjadi dua kategori utama:
Budi daya tanaman (耕種農業 / koushu nougyou) meliputi budidaya, panen, dan pengiriman buah, sayur, serta beras.
Peternakan (畜産農業 / chikusan nougyou) meliputi perawatan ternak, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemeliharaan fasilitas peternakan.
Pemberi kerja di sektor ini meliputi petani keluarga hingga koperasi besar yang bergantung pada tenaga kerja asing.
Sektor ini menjadi salah satu yang paling membutuhkan pekerja dalam beberapa tahun terakhir.
Ujian Tokutei Ginou No. 1 merupakan sertifikasi resmi Jepang untuk pekerja asing dalam skema SSW.
Ujian terdiri atas dua bagian wajib, yaitu ujian keterampilan pertanian dan ujian kemampuan bahasa Jepang dasar.
Ujian keterampilan pertanian dijalankan oleh OTAFF/Prometric di bawah kerangka Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang atau MAFF.
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menegaskan bahwa ujian keterampilan ini merupakan syarat wajib bagi pelamar SSW.
Persyaratan kemampuan bahasa Jepang dapat dipenuhi melalui JLPT N4 atau lebih tinggi, atau JFT-Basic setara A2.
Pelaksanaan ujian dilakukan dengan metode computer-based testing atau CBT oleh Prometric Japan.
Tes mencakup soal pilihan ganda tentang keselamatan kerja, kebersihan, pengetahuan dasar budidaya atau peternakan, penggunaan alat, serta skenario lapangan dengan diagram atau ilustrasi.
Ujian ini memastikan peserta memiliki kemampuan dasar untuk bekerja dengan aman dan efektif di pertanian Jepang.
Ujian dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian tertulis (学科 / gakka) dan bagian praktik (実技 / jitsugi).
Struktur materi ujian sektor pertanian dijelaskan sebagai berikut:
1. Budi daya tanaman (耕種農業 / koushu nougyou)
Bagian tertulis mencakup:
manajemen tanah
budidaya tanaman
penggunaan pupuk
dasar mesin pertanian
pengendalian hama dan penyakit
penanganan panen dan pascapanen
keselamatan kerja
Bagian praktik mencakup:
membaca diagram lahan
mengidentifikasi tanaman dan alat
menilai kondisi tanah
menyusun urutan kerja penanaman dan panen
2. Peternakan (畜産農業 / chikusan nougyou)
Bagian tertulis mencakup:
pemberian pakan
kebersihan kandang
keselamatan kerja
pembersihan
manajemen limbah
Bagian praktik mencakup:
mengenali pakan
mengenali alat kandang
memahami prosedur penanganan ternak yang aman
Soal tersedia dalam beberapa bahasa termasuk Bahasa Indonesia untuk memastikan pemerataan akses.
Ujian Tokutei Ginou bidang pertanian dilaksanakan secara reguler di 47 prefektur Jepang dan berbagai pusat ujian di luar negeri termasuk Indonesia.
Indonesia memiliki pusat ujian di Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Jadwal ujian berbeda setiap bulan, tetapi sesi biasanya tersedia beberapa kali dalam satu tahun.
Pendaftaran diumumkan melalui situs Prometric atau kanal resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Ujian ini memastikan peserta memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar yang dibutuhkan untuk bekerja.
Ujian juga memastikan peserta memiliki pemahaman teknis sebelum tiba di Jepang.
Bagi peserta Indonesia, kelulusan ujian menjadi bukti kompetensi sebelum mengajukan visa SSW.
Perjalanan pelamar Indonesia sebagai berikut:
Riset dan persiapan mengenai bidang pertanian, jenis pekerjaan, dan persyaratan.
Belajar bahasa Jepang hingga mencapai JLPT N4 atau JFT-Basic A2.
Mengikuti pelatihan keterampilan dasar seperti penggunaan alat, perawatan tanaman, dan penanganan ternak.
Mengikuti ujian bahasa dan ujian keterampilan pertanian di Indonesia.
Mencari pemberi kerja melalui lembaga resmi atau program rekrutmen BP2MI.
Mengajukan visa SSW setelah mendapatkan dokumen dan kontrak kerja.
Banyak pelamar mempersiapkan diri selama beberapa bulan dengan mengikuti kursus komunitas atau modul daring yang berfokus pada bahasa Jepang praktis.
Perjalanan menuju kerja pertanian Jepang dimulai jauh sebelum peserta tiba di Jepang.
Kelulusan ujian Tokutei Ginou menjadi penanda kesiapan untuk memasuki dunia kerja yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Pemahaman proses dan persyaratan membantu peserta Indonesia menjalani tahapan ini dengan lebih yakin.
Bagi banyak pelamar, peluang ini menjadi jembatan antara semangat muda Indonesia dan tradisi pertanian Jepang.
Sumber: