OHAYOJEPANG - Program Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW) menjadi salah satu jalur resmi paling populer bagi warga negara Indonesia yang ingin bekerja di Jepang.
Bagi banyak orang Indonesia, Jepang bukan hanya tujuan wisata impian tetapi juga tanah peluang.
Kebersihan kota, kemajuan industri, dan budaya kerja yang disiplin membuat banyak WNI tertarik membangun karier di sana.
Di balik kisah sukses para pekerja Indonesia di Jepang, terdapat sistem seleksi ketat yang memastikan hanya tenaga terampil yang diterima.
Dari 16 sektor kerja yang tersedia, Tokutei Ginou pengolahan makanan menjadi salah satu bidang paling diminati karena peluangnya besar dan keterampilannya mudah dipelajari.
Artikel ini membahas struktur Tokutei Ginou, bidang kerja yang tercakup, syarat pendaftarannya, proses seleksi, serta alasan sektor pengolahan makanan menjadi penting bagi Jepang dan menarik bagi WNI.
Baca juga:
Industri makanan Jepang memiliki skala yang sangat besar, tetapi banyak produsen menghadapi kekurangan tenaga kerja, terutama di wilayah pedesaan dan pabrik pengolahan.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah Jepang memasukkan sektor Tokutei Ginou pengolahan makanan ke dalam daftar resmi bidang yang dapat diikuti tenaga kerja asing.
Pekerjaan di bidang ini mencakup:
Pengolahan daging, hasil laut, dan sayuran
Produksi makanan olahan seperti roti, camilan, atau pasta
Pemeliharaan kebersihan dan standar kendali kualitas
Banyak calon pekerja asal Indonesia memiliki pengalaman di industri makanan atau perhotelan, sehingga memenuhi kriteria keterampilan dasar yang dibutuhkan.
Lingkungan kerja di sektor ini juga terstruktur dan menerapkan standar keamanan pangan Jepang yang ketat.
Pengalaman di bidang ini menjadi bekal berharga karena keterampilannya tetap relevan meski setelah kembali ke Indonesia.
Setiap orang yang memenuhi kriteria berikut dapat mendaftar program Tokutei Ginou.
Usia: minimal 18 tahun.
Keterampilan dan pengetahuan: wajib lulus ujian keterampilan sesuai bidang. Untuk sektor pengolahan makanan, peserta harus memahami dasar keamanan pangan, kebersihan, dan proses produksi.
Kemampuan bahasa Jepang: minimal lulus JLPT N4 atau JFT Basic A2.
Status pendaftaran: bisa melamar dari Indonesia atau dari Jepang (bagi pemegang izin tinggal sah).
Kontrak kerja: wajib memiliki surat penawaran kerja dari perusahaan Jepang yang terdaftar.
Bagi pelamar asal Indonesia, proses rekrutmen dilakukan melalui jalur resmi kerja sama antara BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) dan Japan Immigration Services Agency (ISA).
Sistem tersebut menjamin proses perekrutan berlangsung aman, transparan, dan sesuai regulasi kedua negara.
Proses seleksi dalam program Tokutei Ginou dirancang untuk menilai kemampuan teknis sekaligus kesiapan beradaptasi terhadap budaya kerja Jepang.
Beberapa tahapan utamanya meliputi:
Ujian Keterampilan (Gino Shiken): diselenggarakan oleh lembaga resmi Jepang sesuai bidang kerja, termasuk pengolahan makanan, dan dapat diikuti di Jepang atau luar negeri.
Ujian Bahasa Jepang: peserta harus lulus JLPT N4 atau JFT Basic, yang menilai kemampuan bahasa Jepang dasar.
Penyaringan oleh pemberi kerja: calon pekerja harus lolos seleksi dari perusahaan bersertifikat.
Proses visa dan dokumen: dilakukan melalui koordinasi antara Kedutaan Jepang dan lembaga pemerintah terkait di Indonesia.
Pada bidang pengolahan makanan, ujian Tokutei Ginou Shiken mencakup pengetahuan praktis seperti pengolahan bahan mentah, kebersihan, dan komunikasi kerja dalam bahasa Jepang.
Program Tokutei Ginou dibagi menjadi dua tahap utama sebagai upaya menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja asing dengan rencana jangka panjang Jepang.
Tokutei Ginou 1 (SSW1) memungkinkan tenaga kerja asing bekerja di Jepang hingga lima tahun.
Peserta harus lulus ujian keterampilan (skills test) dan ujian kemampuan bahasa Jepang, minimal setara JLPT N4.
Pekerja dalam kategori ini dapat bekerja di 16 sektor, termasuk bidang manufaktur makanan dan minuman.
Tokutei Ginou 2 (SSW2) ditujukan bagi mereka yang telah memiliki keterampilan teknis dan pengalaman lebih tinggi dari kategori pertama.
Tingkat ini memberikan masa tinggal lebih lama, izin membawa keluarga, serta peluang menuju status penduduk tetap.
Sebagian besar sektor dapat naik ke SSW2, sedangkan beberapa berhenti di level SSW1.
Tujuan utama dari struktur ini tetap sama, yakni membangun sistem tenaga kerja asing yang berkelanjutan dan berkualitas di Jepang.
Program Tokutei Ginou mencakup 16 bidang kerja resmi yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja Jepang dan proyeksi ekonomi masa depan.
Bidang-bidang tersebut meliputi:
Nursing Care (Perawatan Lansia)
Building Cleaning Management
Manufacture of Industrial Products
Construction Industry
Shipbuilding and Ship Machinery Industry
Automobile Repair and Maintenance
Aviation Industry
Accommodation Industry
Automobile Transportation Business
Railway
Agriculture
Fishery and Aquaculture Industries
Forestry
Wood Industry
Food Service Industry
Manufacture of Food and Beverage (Tokutei Ginou Pengolahan Makanan)
Di antara seluruh sektor itu, bidang pengolahan makanan menjadi salah satu yang paling diminati oleh pelamar asal Indonesia.
Alasannya, kebutuhan tenaga kerja di sektor ini tinggi dan keterampilan yang dibutuhkan relatif mudah dijangkau dibandingkan industri teknis lainnya.
Program Tokutei Ginou menjadi upaya Jepang dalam menyeimbangkan kebutuhan tenaga kerja dengan kesempatan kerja yang adil bagi warga negara asing.
Pekerja Indonesia, terutama di bidang pengolahan makanan, memperoleh jalur resmi menuju pengalaman internasional, pendapatan stabil, dan peningkatan keterampilan profesional.
Prosesnya memang menuntut usaha besar, mulai dari belajar bahasa Jepang hingga lulus ujian keterampilan.
Namun, hasilnya sepadan karena peserta mendapatkan kesempatan bekerja dalam budaya kerja yang disiplin dan berstandar tinggi.
Bagi banyak WNI, Tokutei Ginou bukan sekadar program kerja, melainkan jembatan yang menghubungkan keahlian, semangat, dan kesempatan lintas negara.
Sumber: