
Meski tidak menganggapnya sebagai aset, Faisal tetap merawat kartunya dengan baik.
Ia menyimpan semua kartu dalam kotak khusus berbentuk persegi panjang yang mampu menampung ratusan kartu agar tidak melengkung atau rusak akibat udara dingin.
Selain itu, ia juga aktif mengikuti kegiatan komunitas Pokémon di Facebook.
Komunitas ini tidak hanya tempat jual beli, tetapi juga ajang berbagi informasi dan mengikuti event pertemuan rutin di kafe atau toko permainan.
Meskipun belum ada satu wadah besar yang menaungi semua penggemar di Indonesia, menurutnya komunitas-komunitas kecil di berbagai daerah sudah cukup aktif dan saling terhubung lewat media sosial.
Lebih dari sekadar mengoleksi, Faisal kini rutin mengikuti turnamen Pokémon TCG yang diadakan di berbagai tempat seperti Indomaret, Toy’s Kingdom, dan Neo Soho.
Ia mengaku lebih menikmati aspek kompetitif permainan ini.
“Kalau koleksi butuh dana besar, jadi saya lebih pilih ikut turnamen. Selain seru, kadang juga bisa dapat hadiah uang,” kata Faisal.
Dalam setiap turnamen, pemain harus membawa dek (susunan kartu) miliknya sendiri.
Menurut Faisal, keberhasilan tidak bergantung pada harga atau kelangkaan kartu, melainkan pada strategi dan kemampuan membaca permainan lawan.
Ia menjelaskan bahwa sistem turnamen ini bahkan bisa membawa pemain ke tingkat internasional.