OHAYOJEPANG - Iwashi-zushi merangkum budaya kuliner Prefektur Mie yang sederhana, padat rasa, dan erat dengan tradisi musim gugur.
Rasa asin dan tekstur lembut ikan sarden berpadu dengan nasi bercuka dan jahe segar, menghadirkan sensasi khas laut dan darat dalam satu suapan.
Di setiap potongan iwashi-zushi, tersaji bukan hanya rasa gurih dan asam yang menyegarkan, melainkan juga sepotong sejarah kuliner yang menghubungkan laut, darat, dan tradisi perayaan masyarakat Mie.
Baca juga:
20 ekor ikan sarden kecil (±10 cm)
Garam secukupnya
50 ml cuka
3 gelas beras (nasi)
1 ruas jahe
2 sdm wijen putih sangrai
Jahe acar manis secukupnya
4 sdm cuka beras
1 sdm gula (sedikit lebih penuh)
1 sdt garam
Bersihkan ikan dengan membuang kepala dan isi perutnya.
Cuci sebentar menggunakan air garam ringan, lalu fillet perlahan dengan tangan.
Ambil tulang tengah dan tulang perut agar daging bersih dan lembut.
Susun ikan sarden di atas tampah atau alat tirisan lain.
Taburi garam di kedua sisi secara merata.
Diamkan semalaman agar rasa lebih meresap.
Cuci kembali sisa garam, tiriskan, lalu keringkan.
Rendam ikan dalam cuka sesuai selera.
Semakin lama waktu perendaman, semakin kuat rasa asamnya.
Masak nasi seperti biasa, lalu campur dengan awase-zu yang telah dididihkan agar rasa menyatu. Dinginkan sebentar.
Tambahkan jahe iris tipis dan wijen sangrai, kemudian aduk rata.
Siapkan juga 20 irisan tipis jahe untuk hiasan.
Ambil nasi dan bentuk sesuai ukuran iwashi.
Letakkan iwashi yang telah ditiriskan di atas nasi.
Susun dalam cetakan sushi, beri irisan jahe di atasnya, lalu tekan perlahan menggunakan tutup cetakan hingga padat.
Keluarkan sushi dari cetakan setelah cukup menyatu.
Potong sesuai selera. Untuk ikan iwashi berukuran besar, potong menjadi dua atau tiga bagian.
Sajikan bersama jahe acar manis bila suka.
Gunakan iwashi yang segar agar rasa gurih tetap kuat dan tekstur ikan lembut setelah diasinkan.
Jangan menekan sushi terlalu lama agar nasi dan ikan hanya menyatu ringan tanpa padat berlebih.
Untuk versi modern, iwashi-zushi bisa dibuat bergaya nigiri-zushi tanpa cetakan untuk porsi kecil yang lebih praktis.
Sajikan saat festival atau acara keluarga agar nuansa tradisi tetap terasa hangat.
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/iwashi_zushi_mie.html)
Ditulis berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 兵庫県 焼きアナゴ" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/iwashi_zushi_mie.html)