Sementara itu, TOP-J Practical Japanese Test yang dijalankan Asia Association for Education and Exchange menilai kemampuan bahasa sekaligus pemahaman budaya Jepang.
Tes ini diadakan lebih sering dalam setahun, membantu peserta yang membutuhkan sertifikat dalam waktu singkat.
Meski tidak wajib untuk semua pekerjaan, kedua tes tersebut tetap diakui luas sebagai bukti kesiapan komunikasi calon pekerja asing.
Sektor perawatan dan lansia menjadi salah satu bidang dengan kekurangan tenaga kerja terbesar di Jepang.
Banyak tenaga asal Indonesia telah berkontribusi melalui kerja sama Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan program SSW.
Untuk memastikan tenaga caregiver dapat berkomunikasi dengan baik dan bekerja aman, Jepang mengembangkan dua ujian khusus:
Nursing Care Japanese Language Evaluation Test (Kaigo Nihongo Kentei)
Nursing Care Skills Evaluation Test (Kaigo Ginou Kentei)
Kedua tes ini dikelola langsung oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Selain menguji kosakata dan kemampuan membaca, ujian ini menilai pemahaman terhadap kebutuhan pasien, instruksi perawatan, dan pencatatan kegiatan harian.