Visa ini dirancang bagi tenaga kerja asing yang memiliki keterampilan praktis dan kemampuan bahasa Jepang dasar.
Namun, setiap pelamar wajib lulus ujian bahasa Jepang yang diakui.
Hal itu guna membuktikan kemampuan memahami instruksi kerja, berkomunikasi di tempat kerja, serta mematuhi panduan keselamatan.
Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) tetap menjadi ujian bahasa Jepang paling dikenal di seluruh dunia.
Ujian ini diselenggarakan dua kali setahun di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia, oleh Japan Foundation dan Japan Educational Exchanges and Services (JEES).
JLPT memiliki lima tingkatan, dari N5 (pemula) hingga N1 (lanjutan).
Sebagian besar pencari kerja Jepang memulai dari N5 atau N4 yang menilai tata bahasa, membaca, dan mendengarkan.
Meski diakui luas, JLPT memiliki kekurangan karena tidak menguji kemampuan berbicara.
Keterbatasan ini menjadi tantangan di sektor-sektor seperti caregiving, konstruksi, dan perhotelan yang menuntut komunikasi langsung.
Untuk visa SSW, pelamar minimal harus memiliki sertifikat JLPT N4.