Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Sanae Takaichi Akan Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang, Janji Bawa Era Baru Politik Negeri Sakura

Kompas.com - 06/10/2025, 11:15 WIB

Takaichi dikenal sebagai pengkritik keras pembangunan militer Tiongkok dan kerap berziarah ke kuil Yasukuni, simbol sensitif bagi negara-negara Asia Timur.

Kementerian Luar Negeri China merespons terpilihnya Takaichi dengan menyatakan harapan agar Jepang tetap memegang komitmen politiknya terkait isu sejarah dan Taiwan, serta menjaga kebijakan positif terhadap Beijing.

Mantan Menteri Dalam Negeri Jepang, Sanae Takaichi (tengah, berdiri), memberi salam kepada rekan-rekan sesama anggota Partai Demokrat Liberal di markas partai yang berkuasa di Tokyo pada 4 Oktober 2025, setelah memenangkan pemilihan presiden LDP melalui putaran kedua.
Mantan Menteri Dalam Negeri Jepang, Sanae Takaichi (tengah, berdiri), memberi salam kepada rekan-rekan sesama anggota Partai Demokrat Liberal di markas partai yang berkuasa di Tokyo pada 4 Oktober 2025, setelah memenangkan pemilihan presiden LDP melalui putaran kedua.

'Iron Lady' Jepang dan Pandangannya soal Gender

Sebelum terjun ke politik, Takaichi pernah menjadi pemain drum di band heavy metal saat kuliah.

Ia mengaku mengidolakan mendiang Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan sering disebut sebagai 'Iron Lady' versi Jepang.

Meski demikian, menurut Profesor Emeritus Universitas Tokyo, Sadafumi Kawato, kemenangan Takaichi memang langkah maju bagi representasi perempuan.

Namun, ia belum menunjukkan niat kuat untuk melawan norma patriarki yang masih kuat di Jepang.

Takaichi menolak revisi undang-undang abad ke-19 yang mewajibkan pasangan menikah menggunakan nama keluarga yang sama.

Aturan itu sebagian besar berdampak pada perempuan yang harus mengambil nama suami.

Kawato memperkirakan isu ini tidak akan terselesaikan selama masa jabatan Takaichi.

Namun, dalam pidato kampanyenya, Takaichi berjanji memperbaiki keseimbangan gender di kabinetnya hingga mencapai standar negara Nordik.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.