Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Sanae Takaichi Akan Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang, Janji Bawa Era Baru Politik Negeri Sakura

Kompas.com - 06/10/2025, 11:15 WIB

Menurutnya, Jepang perlu berhati-hati dalam menerima orang dari latar belakang dan budaya yang sangat berbeda.

Namun, ia juga mengakui bahwa penurunan populasi Jepang menuntut adanya tenaga kerja asing.

“Asalkan direncanakan dengan baik, kita perlu memikirkan bagaimana cara terbaik untuk menerima mereka,” ujar Takaichi.

Partai Sanseito, yang kini semakin populer dengan retorika anti-imigrasi, menyebut imigrasi sebagai invasi diam-diam dan menuding pendatang sebagai sumber berbagai masalah sosial.

Pernyataan semacam ini menggambarkan meningkatnya populisme dalam lanskap politik Jepang.

Restorasi Partai dan Hubungan Internasional

Tugas utama Takaichi adalah memulihkan kepercayaan publik terhadap LDP yang telah kehilangan dukungan setelah puluhan tahun berkuasa hampir tanpa henti.

Di bawah pemerintahan sebelumnya, Perdana Menteri Shigeru Ishiba gagal mempertahankan mayoritas di kedua majelis parlemen akibat skandal dana politik dan lonjakan inflasi.

Sementara itu, Takaichi juga harus menjaga hubungan luar negeri Jepang.

Salah satu agenda pertamanya sebagai perdana menteri adalah menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dijadwalkan mampir ke Jepang pada akhir Oktober.

Ia menegaskan tidak akan membatalkan perjanjian dagang Tokyo–Washington yang masih menyisakan sejumlah pertanyaan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.