Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Makanan

Awalnya Hanya untuk Tamu Mendadak, Hidangan Jepang Ini Malah Jadi Ikonik

Kompas.com - 05/10/2025, 13:46 WIB

OHAYOJEPANG - Masyarakat di sekitar Danau Kasumigaura di Prefektur Ibaraki memiliki cara khas dalam mengolah belut.

Mereka memasak potongan belut panggang dengan campuran gula, cuka, dan kecap asin hingga bumbunya meresap sempurna.

Daging belut yang lembut kemudian disajikan di atas nasi hangat atau dinikmati langsung dengan siraman saus kental.

Hidangan ini dihias daun bambu besar yang menyerupai layar putih hobikibune, kapal tradisional penangkap ikan dari Danau Kasumigaura.

Pada masa lalu, makanan ini disiapkan untuk menjamu tamu yang datang tanpa pemberitahuan.

Walau dimasak cepat, tampilannya tetap terlihat berkelas dan memiliki cita rasa yang khas.

Baca juga:

Berasal dari Kasumigaura

Tradisi Unagi no Hobikini berasal dari wilayah sekitar Sungai Tone dan Danau Kasumigaura.

Danau Kasumigaura merupakan danau terbesar kedua di Jepang yang kaya akan plankton dan ikan air tawar seperti wakasagi, shirauo, ikan mas, dan belut (unagi).

Kondisi alamnya mendukung pertumbuhan belut alami dalam jumlah besar, menjadikan kawasan ini terkenal sebagai penghasil belut berkualitas tinggi.

Kota Ryūgasaki yang berada di tepi Danau Ushiku dikenal sebagai tempat lahirnya unadon, yaitu nasi dengan topping belut panggang.

Hingga kini, masih ada kawasan bernama Unagi Kaidō atau 'jalan belut' yang dipenuhi restoran tua penyaji hidangan belut.

Dulu, belut dianggap sebagai makanan mewah.

Namun karena hasil tangkapan di Ibaraki melimpah, masyarakat mulai mengolahnya menjadi makanan sehari-hari.

Ketika hasil tangkapan berlebih, belut disimpan dalam keadaan beku agar mudah dimasak kapan saja.

Dari kebiasaan ini lahir hidangan yang disebut Unagi no Hobikini.

Arti Nama Hobikini

Nama 'hobiki' diambil dari kapal layar besar yang disebut hobikibune.

Kapal ini dahulu digunakan nelayan di Danau Kasumigaura untuk menarik jaring dengan bantuan angin.

Pemandangan puluhan kapal layar putih yang berlayar di atas danau menjadi simbol keindahan Kasumigaura pada masa itu.

Namun, kapal jenis ini berisiko terbalik saat angin kencang dan tidak bisa bergerak ketika angin tenang.

Kini, hobikibune tidak lagi digunakan untuk menangkap ikan, melainkan menjadi atraksi wisata dari musim semi hingga musim gugur.

Penyajian Unagi no Hobikini terinspirasi dari bentuk kapal tersebut.

Daun bambu besar yang digunakan dalam hidangan ini melambangkan layar hobikibune yang terbentang di atas air.

Unagi panggang khas Jepang dengan saus manis gurih dan nasi.
Unagi panggang khas Jepang dengan saus manis gurih dan nasi.

Cita Rasa Belut Kasumigaura

Belut dari Danau Kasumigaura memiliki karakter berbeda karena hidup sepenuhnya di air tawar dan tidak bermigrasi ke laut.

Musim terbaik untuk menikmati belut ini berlangsung dari Juni hingga Oktober.

Unagi no Hobikini biasanya disajikan untuk menjamu tamu atau dalam acara khusus.

Bagi masyarakat setempat, hidangan ini menjadi simbol keramahan dan rasa syukur.

Tekstur belut yang lembut berpadu dengan saus manis gurih menciptakan rasa yang seimbang dan khas.

Meskipun dibuat dengan cara sederhana, Unagi no Hobikini tetap menggambarkan keanggunan kuliner tradisional Jepang.

Dari kapal layar hobikibune yang dulu berlayar di Danau Kasumigaura hingga dapur rumah penduduk, tradisi ini diwariskan sebagai bagian dari identitas kuliner Prefektur Ibaraki.

Sumber:

  • Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/unaginohobikini_ibaraki.html
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.