Hingga kini, masih ada kawasan bernama Unagi Kaidō atau 'jalan belut' yang dipenuhi restoran tua penyaji hidangan belut.
Dulu, belut dianggap sebagai makanan mewah.
Namun karena hasil tangkapan di Ibaraki melimpah, masyarakat mulai mengolahnya menjadi makanan sehari-hari.
Ketika hasil tangkapan berlebih, belut disimpan dalam keadaan beku agar mudah dimasak kapan saja.
Dari kebiasaan ini lahir hidangan yang disebut Unagi no Hobikini.
Nama 'hobiki' diambil dari kapal layar besar yang disebut hobikibune.
Kapal ini dahulu digunakan nelayan di Danau Kasumigaura untuk menarik jaring dengan bantuan angin.
Pemandangan puluhan kapal layar putih yang berlayar di atas danau menjadi simbol keindahan Kasumigaura pada masa itu.
Namun, kapal jenis ini berisiko terbalik saat angin kencang dan tidak bisa bergerak ketika angin tenang.
Kini, hobikibune tidak lagi digunakan untuk menangkap ikan, melainkan menjadi atraksi wisata dari musim semi hingga musim gugur.