Langkah ini sering memicu kritik dari China dan Korea Selatan.
Namun, dalam konferensi pers pertamanya setelah terpilih sebagai ketua LDP, Takaichi menegaskan akan bersikap bijak.
Ia belum memastikan apakah akan tetap berziarah ke Yasukuni dan menyebut bahwa penghormatan di kuil tersebut tidak seharusnya dijadikan masalah diplomatik.
Di bidang ekonomi, Takaichi berencana memperkuat kebijakan fiskal ekspansif dengan menerbitkan obligasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia juga bertekad memperketat investasi asing dan kepemilikan lahan oleh warga negara nonresiden, dengan alasan keamanan ekonomi nasional.
Takaichi menegaskan pentingnya mempertahankan hubungan dengan Partai Komeito dan membuka kemungkinan kerja sama lintas partai untuk menghadapi inflasi serta menstabilkan daya beli masyarakat.
Pemilihan kali ini menjadi salah satu yang paling ketat dalam sejarah partai. Dalam pemungutan suara di parlemen, 149 anggota mendukung Takaichi, sementara 145 anggota memilih Shinjiro Koizumi.
Koizumi, 44 tahun, merupakan putra mantan perdana menteri Junichiro Koizumi dan sempat digadang sebagai calon pemimpin muda yang akan membawa pembaruan.
Namun, reputasinya merosot setelah muncul laporan bahwa tim kampanyenya mendorong pendukung untuk menulis komentar positif tentang dirinya selama siaran langsung konferensi pers.
Skandal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan etika komunikasi politik di Jepang.