LDP semula berencana mengumpulkan tanda tangan anggota parlemen pada Senin (8/9/2025) untuk menentukan apakah pemilihan presiden perlu digelar lebih awal, sebelum jadwal resmi 2027.
Ishiba menegaskan langkah itu kini tidak perlu lagi dilakukan.
Minggu malam, Sekretaris Jenderal LDP Hiroshi Moriyama menyatakan pentingnya melibatkan anggota akar rumput sebanyak mungkin dalam pemilihan mendatang.
Kritik terhadap Ishiba semakin keras, bahkan dari para pendukungnya sendiri, karena sebelumnya ia berjanji tidak akan mundur.
Suga, yang pernah menjabat perdana menteri setahun pada 2020-2021, khawatir pemilihan ketua justru memperlebar perpecahan di partai.
Pada Jumat, Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki ikut mendesak pemilihan ketua partai, menjadi anggota kabinet pertama yang secara terbuka menentang Ishiba.
Dalam blog pribadinya, Suzuki menyebut LDP perlu bersatu dan mengembalikan kepercayaan publik.
Ia merupakan anggota faksi yang dipimpin mantan Perdana Menteri Taro Aso, yang juga mendukung digelarnya pemilihan presiden partai.
Suga dan Aso, yang kini menjadi penasihat tertinggi LDP, tetap berpengaruh besar dalam peta kekuasaan partai.
Ishiba sebelumnya menyatakan akan menentukan langkah politiknya pada waktu yang tepat, meski seorang ajudan dekatnya sempat siap mengundurkan diri dari jabatan penting di partai.