Ia menegaskan pengunduran dirinya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perpecahan besar di tubuh partai terkait rencana pemilihan ketua lebih awal.
Ishiba mengaku menyesal tidak mampu memenuhi harapan publik, walau menurutnya strategi ekonomi yang fokus pada kenaikan upah sudah mulai menunjukkan hasil.
Ishiba menyebut capaian pemerintahannya dalam negosiasi tarif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai salah satu alasan ia memilih mundur sekarang.
Ia berharap penerusnya bisa melanjutkan hubungan baik dengan AS dan mitra utama lainnya.
Menurut sumber dekatnya, Ishiba yang menjabat sejak Oktober 2024 sempat mencoba menahan upaya menggelar pemilihan ketua LDP dengan ancaman membubarkan parlemen dan menggelar pemilu cepat.
Langkah ini memicu penolakan keras di internal partai.
Ketika ditanya soal kemungkinan membubarkan majelis rendah, Ishiba tidak menampik bahwa ia sempat mempertimbangkan berbagai opsi.
Ketua Komeito, Tetsuo Saito, mitra koalisi junior LDP, mengatakan langkah tersebut tidak bisa diterima.
Survei media menunjukkan lebih dari 50 persen responden menilai pengunduran diri Ishiba tidak perlu.
Namun, desakan agar Ishiba bertanggung jawab atas hilangnya mayoritas koalisi di Majelis Tinggi terus meningkat.