Data pemerintah menunjukkan upah nominal sempat meningkat, tetapi inflasi membuat daya beli menurun.
Pada Mei 2025, upah riil turun 2,9 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi penurunan terdalam dalam hampir dua tahun.
Meski begitu, gaji nominal masih naik tipis pada periode yang sama.
Pada Juni 2025, tren serupa kembali terjadi dengan penurunan upah riil 1,3 persen year-on-year.
Kenaikan gaji nominal 2,5 persen di bulan tersebut sebagian besar disokong bonus musim panas.
Fakta ini menegaskan bahwa inflasi, terutama pada kebutuhan pokok dan makanan, terus menggerus kemampuan belanja pekerja.
Bagi banyak orang Indonesia, gaji bulanan 300.000–350.000 yen (Rp 33,3 juta–Rp 38,9 juta) terdengar cukup besar.
Namun, biaya hidup sehari-hari seperti sewa tempat tinggal, transportasi, dan belanja harian di Jepang jauh lebih tinggi dibanding di Indonesia.
Di kota kecil atau wilayah pedesaan, gaji pada kisaran tersebut masih bisa memberikan kenyamanan yang moderat.
Sementara di kota besar seperti Tokyo, biaya hidup yang tinggi membuat gaji di atas 500.000 yen per bulan (sekitar Rp 55,6 juta) lebih ideal untuk menabung dan memiliki ruang pengeluaran tambahan.