Disiplin kecil yang dilakukan terus-menerus akan membentuk pola pikir baru.
Meski awalnya terasa berat, banyak pekerja Indonesia yang kemudian merasakan manfaatnya dalam peningkatan kepuasan pribadi maupun profesional.
Banyak pekerja Indonesia menggambarkan masa awal bekerja di Jepang sebagai periode penyesuaian.
Hal sederhana seperti menaruh cangkir kopi di tempat yang tepat atau mengembalikan pulpen ke tempat asal menjadi aturan yang wajib diikuti.
Survei industri Jepang menunjukkan perusahaan dengan penerapan 5S yang baik memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi dan angka kecelakaan kerja lebih rendah.
Hal ini sejalan dengan pengalaman pekerja Indonesia yang merasa lebih percaya diri ketika lingkungan kerja bersih dan teratur.
Satu kotak peralatan yang tidak rapi bisa menghambat jalannya produksi.
Dari pengalaman magang hingga pekerjaan profesional, banyak orang Indonesia akhirnya belajar menerapkan seiri yaitu memilah, menyimpan, dan menyingkirkan barang sesuai kebutuhan.
Di kantor, praktik ini terlihat dari kebiasaan memberi label pada map dokumen dengan jelas, termasuk dalam bahasa Jepang, agar mudah dipahami semua rekan kerja.
Bagi sebagian orang Indonesia, tantangan terbesar bukanlah ujian bahasa Jepang, melainkan mengingat untuk selalu menaruh stapler di tempatnya.