Adaptasi di negara baru menjadi tantangan pertama.
Ia dihadapkan pada perbedaan budaya, terutama soal kedisiplinan dan ketepatan waktu yang sangat tinggi.
"Setelah sampai ke Jepang ya pasti beda budaya, beda semuanya. Bingung, stres itu pasti ada. Kurang lebih untuk menyesuaikan diri di Jepang mungkin satu tahun ya," jelas Ian saat dihubungi Ohayo Jepang, (21/6/205).
Tantangan lainnya datang dari hal yang sederhana tetapi mendasar baginya, yaitu makanan.
Sebagai orang Indonesia, ia terbiasa dengan makanan bercita rasa pedas dan kaya bumbu.
"Kalau orang Indonesia kan sudah terbiasa dengan sambal itu kan," ujar Ian.
Kesulitan menemukan bahan makanan seperti cabai sempat menjadi tantangan baginya.
Sebuah momen di daerah Ueno menjadi titik baliknya. Saat diajak mertuanya ke sebuah toko milik orang Chia, ia menemukan cabai.
"Setelah saya lihat cabai ini kayak melihat emas gitu. Di situ lah mengira ini kalau ada cabai bisa lah aku bertahan di Jepang," kenang Ian.
Pengalaman sulitnya mencari makanan dan tempat berkumpul yang nyaman bagi orang Indonesia di masa itu, menumbuhkan sebuah mimpi dalam benaknya.