OHAYOJEPANG - Banyak mahasiswa dan profesional muda Indonesia tertarik magang di Jepang karena negara ini dikenal maju secara teknologi dan disiplin dalam budaya kerjanya.
Istilah tes matematika magang Jepang atau tes matematika IM Japan sering muncul di forum dan grup diskusi karena menjadi bagian dari proses seleksi magang di beberapa perusahaan Jepang.
Artikel ini menjelaskan siapa yang harus mengikuti tes ini, mengapa tes ini diadakan, seperti apa bentuknya, dan mengapa penting bagi perjalanan magangmu di Jepang.
Baca juga:
- Di Balik Program Magang ke Jepang, Begini Cara LPK Indonesia Tempa Mental dan Etos Kerja Peserta
- Sebelum Kirim Lamaran Kerja, Pahami Dulu Level Kemampuan Bahasa Jepang JLPT
- Cerita Orang Indonesia Wawancara Kerja di Jepang, Tak Fasih Bahasa Jepang tapi Tetap Lolos
Konteks Magang di Jepang bagi Pelamar Indonesia
Pemerintah Jepang terus memperluas kesempatan magang bagi mahasiswa dan lulusan luar negeri melalui berbagai program, salah satunya Japan Internship Program dari Ministry of Economy, Trade and Industry (METI).
Laporan kinerja tahun fiskal 2022 dan 2023 menunjukkan peningkatan jumlah peserta magang asing, perusahaan yang berpartisipasi, serta keberagaman bidang industri.
Bagi pelamar Indonesia, hal ini berarti peluang magang semakin luas, tetapi persaingan juga semakin ketat.
Karena itu, perusahaan mulai menerapkan proses seleksi yang lebih formal, termasuk tes kuantitatif seperti tes matematika magang Jepang.
Topik ini kemudian menjadi bahan pembahasan di berbagai komunitas mahasiswa yang ingin bekerja atau magang di Jepang.
Siapa yang Ikut Tes Matematika Magang Jepang?
Tidak semua peserta magang wajib mengikuti tes matematika, tetapi kecenderungannya tergantung pada jenis pekerjaan dan bidang yang dituju.
Perusahaan di sektor teknik, IT, data, dan keuangan biasanya menyertakan tes kuantitatif untuk menilai kemampuan analisis pelamar.