Kenapa Masakan Jepang Minim Bumbu? Jawabannya Ada di Washoku

Kaiseki-ryori, hidangan tradisional khas Jepang. (KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH) KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH

OHAYOJEPANG - Washoku adalah budaya kuliner Jepang yang unik karena menggabungkan karakteristik bahan makanan lokal dan teknik memasak tradisional. 

Lebih dari sekadar hidangan sehari-hari, washoku mencerminkan musim, lingkungan, filosofi hidup sehat, dan nilai budaya Jepang, menjadikannya bagian penting dari warisan kuliner yang kaya tradisi.

Baca Juga:

Karakteristik Bahan Makanan dalam Washoku

Kelezatan washoku berasal dari bahan makanan yang segar dan musiman. 

Sayuran dan makanan laut menjadi dasar utama karena melimpah di seluruh Jepang dan kaya nutrisi. 

Sekitar 150 jenis sayuran digunakan, termasuk kentang, ubi, sayuran akar, batang, berdaun, hingga buah. 

Jamur dan tanaman liar pegunungan juga menjadi bagian penting, menambah variasi dan cita rasa alami hidangan.

Makanan laut, baik air laut maupun air tawar, juga sangat penting, mulai dari ikan mas, ikan ayu, belut, makarel, sarden, hingga saury. 

Rumput laut seperti kombu, wakame, dan nori digunakan dalam sup, lauk, atau pendamping nasi, sementara kerang dan abalon sering muncul di hidangan ritual dan perayaan. 

Semua bahan ini dipilih untuk menonjolkan rasa asli dan kelezatan alami, menjadi ciri khas washoku.

Teknik Membuat Washoku

Melansir situs web resmi Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, washoku menggunakan berbagai metode memasak untuk mengeluarkan rasa maksimal dari bahan makanannya, sebagai berikut:

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!