OHAYOJEPANG - Washoku adalah budaya kuliner Jepang yang unik karena menggabungkan karakteristik bahan makanan lokal dan teknik memasak tradisional.
Lebih dari sekadar hidangan sehari-hari, washoku mencerminkan musim, lingkungan, filosofi hidup sehat, dan nilai budaya Jepang, menjadikannya bagian penting dari warisan kuliner yang kaya tradisi.
Baca Juga:
Kelezatan washoku berasal dari bahan makanan yang segar dan musiman.
Sayuran dan makanan laut menjadi dasar utama karena melimpah di seluruh Jepang dan kaya nutrisi.
Sekitar 150 jenis sayuran digunakan, termasuk kentang, ubi, sayuran akar, batang, berdaun, hingga buah.
Jamur dan tanaman liar pegunungan juga menjadi bagian penting, menambah variasi dan cita rasa alami hidangan.
Makanan laut, baik air laut maupun air tawar, juga sangat penting, mulai dari ikan mas, ikan ayu, belut, makarel, sarden, hingga saury.
Rumput laut seperti kombu, wakame, dan nori digunakan dalam sup, lauk, atau pendamping nasi, sementara kerang dan abalon sering muncul di hidangan ritual dan perayaan.
Semua bahan ini dipilih untuk menonjolkan rasa asli dan kelezatan alami, menjadi ciri khas washoku.
Melansir situs web resmi Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, washoku menggunakan berbagai metode memasak untuk mengeluarkan rasa maksimal dari bahan makanannya, sebagai berikut:
1. Hidangan mentah (sashimi)
Ikan dan bahan laut disajikan mentah dengan bumbu seperti wasabi, lobak daikon, atau daun shiso, menjaga kesegaran dan estetika.
2. Merebus (nimono)
Sayuran dan bahan lain dimasak perlahan di air untuk mempertahankan tekstur dan rasa.
3. Panggang (yakimono)
Ikan atau bahan lain dibumbui dan dipanggang perlahan, menonjolkan rasa alami.
4. Sup (suimono dan sup miso)
Menggunakan umami dashi dari katsuobushi, kombu, atau jamur shiitake untuk menyeimbangkan hidangan.
5. Tumis dan goreng
Walau jarang di washoku tradisional, teknik ini menambah variasi pada hidangan modern.
Selain itu, washoku biasanya disajikan dengan nasi atau biji-bijian lain seperti udon, soba, dan somen.
Konsepnya menekankan rasa alami bahan dengan bumbu minimal, sehingga berbagai jenis hidangan bisa dinikmati dengan seimbang.
Sumber:
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)