OHAYOJEPANG - Hidup dan bekerja di Jepang tidak hanya soal mendapatkan pekerjaan, tetapi juga bagaimana gaji bulanan sejalan dengan biaya hidup.
Biaya transportasi, harga makan siang, hingga pengeluaran kecil sehari-hari bisa menumpuk dan membuat gaji yang terlihat cukup berubah jadi pas-pasan.
Pemerintah Jepang melalui Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang rutin melaporkan angka gaji rata-rata bulanan sebagai acuan resmi.
Simak besaran gaji bulanan, variasi industri, hingga dampak inflasi terhadap daya beli.
Selain itu, ada juga gambaran bagaimana menyesuaikan ekspektasi dengan kondisi nyata di Jepang.
Baca juga:
- Gaji Magang di Jepang Sektor Konstruksi, Benarkah Menggiurkan?
- Gaji DPR RI Jadi Perdebatan, Bandingkan dengan Gaji DPR Jepang
- Gaji PNS Jepang Diusulkan Naik 3,62 Persen, Tertinggi dalam 34 Tahun
Rata-rata Gaji Bulanan di Jepang
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang, rata-rata gaji tunai nasional pada Mei 2025 berada di kisaran 300.000 yen per bulan (sekitar Rp 33,3 juta).
Angka ini menjadi patokan utama yang digunakan pemerintah dalam laporan resmi tentang penghasilan pekerja.
Data tersebut memberi gambaran umum, meski tidak mewakili semua sektor maupun level pekerjaan.
Bagi calon pekerja asal Indonesia, angka ini sering dijadikan titik awal untuk memperkirakan kemampuan hidup di Jepang.
Namun, perhitungan lebih detail tetap diperlukan agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi dan lokasi kerja.