● Etika Menginap di Ryokan, Penginapan Tradisional Jepang
Melansir Hakone Japan, ryokan telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang sejak zaman Edo (1603–1868).
Pada masa itu, penginapan ini dibangun untuk menjadi tempat beristirahat bagi para wisatawan yang menempuh perjalanan jauh di jalur-jalur utama yang menghubungkan berbagai wilayah Jepang.
Seiring waktu, ryokan tidak lagi sekadar berfungsi sebagai tempat singgah bagi para wisatawan.
Penginapan ini berkembang menjadi ruang yang mencerminkan nilai-nilai tradisional masyarakat Jepang, mulai dari arsitektur dan tata ruang hingga cara menyambut tamu.
Pada awal abad ke-20, penginapan ini mulai menarik perhatian kalangan seniman dan penulis yang mencari ketenangan serta inspirasi dari suasana Jepang yang alami dan damai.
Kini, ryokan tetap menjadi simbol warisan budaya yang hidup, menawarkan pengalaman yang memadukan keindahan tradisi, sejarah panjang, dan keramahan khas Jepang.
Menginap di ryokan bukan sekadar menikmati fasilitas penginapan, melainkan merasakan cara hidup yang telah diwariskan selama berabad-abad dan masih dijaga hingga hari ini.
Desain bangunan ryokan mencerminkan arsitektur tradisional Jepang yang menekankan kesederhanaan dan harmoni.

Kamar tamu berlantai tatami, dilengkapi meja rendah, dan tempat tidur futon yang digelar saat malam.