OHAYOJEPANG - Bagi banyak orang Indonesia, bekerja di Jepang bukan hanya tujuan karier, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh disiplin, keterampilan teknis, dan pengalaman global.
Setiap tahun, ribuan orang Indonesia memulai perjalanan ini melalui visa magang Jepang, program terstruktur yang dirancang untuk mentransfer keterampilan dan mempersiapkan peserta menghadapi lingkungan profesional di Jepang.
Artikel ini menjelaskan cara kerja visa magang Jepang, masa berlakunya, dan perbedaannya dengan visa kerja lain bagi pekerja asing di Jepang.
Baca juga:
Indonesia menjadi salah satu mitra Jepang dalam penyediaan peserta pelatihan teknis.
Data sejak 2020 menunjukkan bahwa Indonesia secara konsisten mengirim peserta magang ke Jepang.
Sebagian besar berasal dari sekolah kejuruan atau lembaga pelatihan teknis yang didukung oleh kerja sama bilateral antara kedua pemerintah.
Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja di sektor seperti manufaktur, konstruksi, pertanian, dan perawatan karena populasi lanjut usia.
Visa magang Jepang membantu menjembatani kebutuhan tersebut: peserta Indonesia memperoleh pelatihan dan pengalaman, sedangkan perusahaan Jepang mendapatkan tenaga kerja.
Di Indonesia, proses rekrutmen dikelola oleh BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) yang mengatur lembaga pengirim resmi.
Lembaga-lembaga ini bekerja sama dengan organisasi pengawas di Jepang yang terdaftar di OTIT (Organization for Technical Intern Training) untuk memastikan standar pelatihan dan kerja terpenuhi.
Visa magang Jepang merupakan bagian dari Technical Intern Training Program (TITP).
Berbeda dari visa kerja biasa, visa ini berfokus pada transfer keterampilan yang dapat diterapkan kembali di negara asal peserta.
Program ini terdiri atas tiga tahap:
Technical Intern Training (i): tahun pertama difokuskan pada adaptasi teknis dan budaya.
Technical Intern Training (ii): tahun kedua dan ketiga berfokus pada pengembangan keterampilan praktis.
Technical Intern Training (iii): perpanjangan dua tahun bagi peserta yang berprestasi setelah evaluasi.
Secara total, visa magang Jepang berlaku hingga lima tahun.
Selama masa tersebut, peserta bekerja secara legal, menerima gaji bulanan, dan dilindungi oleh hukum ketenagakerjaan Jepang.
Namun, kompensasi mereka lebih rendah dibanding karyawan tetap karena fokus utama program ini adalah pembelajaran.
Program TITP saat ini sedang direformasi dan akan beralih menjadi sistem Employment for Skill Development (ESD) sekitar tahun 2027, bukan sebagai kategori visa baru.
Visa magang Jepang berlaku maksimal lima tahun, dibagi ke dalam tiga tahap (i–iii).
Perpanjangan antar-tahap bergantung pada hasil evaluasi kinerja, kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan, dan kerja sama yang berkelanjutan antara lembaga pengirim dan penerima.
Ujian pada tahun pertama dan ketiga termasuk dalam persyaratan tambahan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Karena tujuan visa ini adalah transfer keterampilan di bidang tertentu, peserta tidak diizinkan berpindah pekerjaan atau industri selama masa magang.
Pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat menyebabkan pencabutan visa dan pemulangan ke negara asal.
Banyak orang Indonesia membandingkan visa magang Jepang dengan Specified Skilled Worker (SSW).
Keduanya memungkinkan warga asing bekerja di Jepang, tetapi dengan tujuan dan ketentuan yang berbeda.
| Aspek | Visa Magang Jepang (TITP) | Specified Skilled Worker (SSW) |
|---|---|---|
| Tujuan | Transfer keterampilan dan pembelajaran | Mengisi kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan yang sudah terbukti |
| Durasi | Maksimal 5 tahun | Dapat diperpanjang, dan SSW(2) dapat mengarah ke izin tinggal jangka panjang |
| Hak Kerja | Terbatas pada bidang pelatihan | Dapat bekerja penuh waktu |
| Proses Aplikasi | Melalui lembaga resmi yang disetujui pemerintah | Dapat diajukan langsung oleh individu atau perusahaan |
| Kemampuan Bahasa | Dasar (JLPT N5–N4) | Dasar (JLPT N4 atau JFT A2) |
Program TITP juga dapat menjadi jalur menuju visa SSW.
Beberapa peserta magang yang telah menyelesaikan pelatihan kembali ke Jepang di bawah kategori SSW untuk melanjutkan karier dengan tanggung jawab dan penghasilan yang lebih besar.
Bagi banyak orang Indonesia, perjalanan visa magang Jepang bukan hanya kesempatan kerja, tetapi juga pelajaran tentang ketahanan, kesabaran, dan disiplin profesional.
Dengan memahami proses, persyaratan, dan kerangka hukum yang berlaku, peserta dapat menjalani program ini dengan harapan yang jelas dan kepercayaan diri.
Visa ini tidak hanya menjadi pintu menuju dunia kerja Jepang, tetapi juga simbol kerja sama lintas budaya dan pertumbuhan bersama.
Program ini menunjukkan bagaimana masa pelatihan lima tahun dapat menjadi dasar untuk kesuksesan jangka panjang.
Sumber: