Selain itu, Tokyo juga memiliki banyak toko bahan makanan Asia yang menjual produk dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ada sambal, mi instan, bumbu dapur, bahkan sate beku—semuanya halal dan familiar.
Rasanya seperti menemukan potongan kecil dari rumah di tengah kota asing.
Kehati-hatian dalam memilih makanan adalah hal wajar bagi umat Muslim yang tinggal di luar negeri.
Mencari makanan halal di Jepang kadang memang butuh usaha, tetapi tidak sesulit yang saya bayangkan dulu.
Jumlah restoran dan toko yang ramah halal terus bertambah seiring meningkatnya jumlah pendatang dan wisatawan Muslim.
Upaya ini menunjukkan bahwa Jepang sedang bergerak menuju lingkungan yang lebih inklusif dan terbuka terhadap keberagaman budaya.
Kini, saya tidak lagi merasa cemas setiap kali makan di luar.
Sebaliknya, saya mulai menikmati keanekaragaman rasa yang ditawarkan Jepang, dari menu lokal hingga internasional, semua disiapkan secara halal.
Dulu saya mengira hidup halal di Jepang akan penuh kesulitan dan stres.