 
                                    
                                Kebijakan ini justru mendorong karyawan agar berlibur dan memiliki waktu untuk beristirahat.
Aturan tersebut membantu mencegah kelelahan kerja dan menjaga keseimbangan hidup karyawan.
Saya cukup terkejut saat mengetahui hal ini karena sebelumnya saya berpikir tidak akan memiliki waktu libur sama sekali.
Setelah menjalani kehidupan di Jepang, saya menyadari bahwa bekerja di sini tidak sesulit bayangan saya dulu.
Ada cara untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan memuaskan di Jepang.
Menjaga hubungan bersama komunitas Indonesia membuat saya merasa lebih dekat dengan rumah.
Ritme kerja yang teratur memberi ruang bernapas dan waktu beradaptasi.
Aturan cuti yang jelas membantu menjaga kesehatan mental serta keseimbangan hidup.
Saya kini percaya bahwa hidup dan bekerja di Jepang tidak sesuram cerita orang.
Tantangan tetap ada, tetapi kehidupan di sini terasa adil, tertata, dan memberi banyak kesempatan untuk tumbuh.
Saya bersyukur telah mengambil keputusan besar ini.
Pengalaman bekerja di Jepang mengajarkan banyak hal tentang keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
(Ditulis oleh Langit, seorang perantau Indonesia yang belajar menghargai hal-hal kecil dalam hidup.)