Yaitu menumpuk piring di satu tangan agar peserta dapat melihat langsung keunikan budaya Indonesia.
Reaksi peserta Jepang pun beragam, mulai dari kagum hingga penasaran mencoba makan dengan tangan.
Meski sebagian meminta sarung tangan plastik, banyak yang akhirnya mencoba langsung tanpa sendok.

Mereka tertawa, berkeringat karena pedas, tapi tetap menikmati pengalaman baru itu.
Dessy mengatakan, sebagian besar peserta memberikan tanggapan positif, bahkan tidak mempermasalahkan harga makanan atau cuaca panas sepanjang tur.
Mereka menilai semua pengalaman tersebut sebagai bagian dari petualangan mengenal Indonesia.
Melalui kegiatan ini, JCC berharap Omoshiro Tour dapat terus menjadi ruang pertemuan lintas budaya yang positif.
Selain memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga Jepang, kegiatan ini juga menjadi cara efektif bagi JCC untuk mempererat hubungan antar peserta dan mempromosikan lembaga mereka.
Dessy menambahkan, setelah beberapa tahun tertunda akibat pandemi, tahun ini menjadi titik awal bagi JCC untuk kembali aktif mengadakan kegiatan luar ruang.
Ia berharap ke depan, tur serupa bisa terus berlanjut dengan rute dan konsep yang disesuaikan, agar semakin banyak peserta yang bisa merasakan manfaatnya.
“Harapan kami, Omoshiro Tour bisa terus jadi wadah positif bagi orang Jepang dan Indonesia untuk saling mengenal dan belajar budaya satu sama lain, supaya lahir hubungan yang hangat dan saling menghargai,” tutup Dessy.
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)