OHAYOJEPANG - Bagi banyak orang Indonesia yang bercita-cita bekerja di Jepang, tantangan pertama yang harus dihadapi adalah kemampuan bahasa Jepang.
Baik saat melamar magang teknis, visa Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker), maupun pekerjaan profesional, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Jepang menjadi penentu utama apakah lamaran akan diproses lebih lanjut.
Di antara berbagai tingkat kemahiran, sertifikat bahasa Jepang N3 kini menjadi salah satu tolok ukur penting.
Sertifikat ini menunjukkan kesiapan seseorang untuk tidak hanya tinggal di Jepang, tetapi juga bekerja dan beradaptasi di lingkungan kerja yang terstruktur dan cepat.
Artikel ini menjelaskan bagaimana Jepang menetapkan standar kemampuan bahasa, lembaga yang mengatur, pembagian tingkat ujian, serta alasan mengapa sertifikasi ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin berkarier di Jepang.
Baca juga:
Setiap tahun, ribuan warga Indonesia mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk ke Jepang, mulai dari Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) hingga ujian berbasis keterampilan di sektor tertentu.
Banyak di antara mereka menemukan bahwa bahasa menjadi tantangan terbesar, bahkan lebih menentukan dibanding kemampuan teknis.
Berbeda dengan ujian kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS, Jepang memiliki sistem penilaian bahasa sendiri yang disebut Nihongo Nōryoku Shiken (JLPT).
Ujian ini merupakan tes standar internasional yang diakui oleh berbagai perusahaan, universitas, hingga lembaga imigrasi di Jepang.
Bagi pencari kerja asal Indonesia, memahami cara kerja JLPT dan arti dari setiap tingkatannya sangat penting untuk menentukan kelayakan mereka dalam posisi kerja terampil.
Kemampuan berbahasa Jepang menjadi faktor yang sering kali menentukan apakah kandidat dapat diterima atau tersaring di tahap awal rekrutmen.
Ujian JLPT diselenggarakan bersama oleh dua lembaga resmi di Jepang, yaitu The Japan Foundation (Kokusai Kōryū Kikin) dan Japan Educational Exchanges and Services (JEES).
The Japan Foundation bertanggung jawab atas pertukaran budaya dan pendidikan internasional, sedangkan JEES mengelola pelaksanaan ujian di Jepang maupun di luar negeri.
Kedua lembaga ini memastikan pelaksanaan JLPT berjalan konsisten dan adil di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Ujian JLPT diadakan dua kali setahun, yaitu pada bulan Juli dan Desember, di beberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
Tes ini mengukur kemampuan membaca, mendengarkan, kosakata, serta tata bahasa yang mencerminkan kemampuan komunikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat lima tingkat kemampuan dalam JLPT, mulai dari N5 (pemula) hingga N1 (mahir). Huruf “N” berasal dari kata Nihongo yang berarti bahasa Jepang.
N5 merupakan tingkat dasar yang menguji pemahaman kosakata dan tata bahasa sederhana.
Peserta yang lulus N5 mampu menangani percakapan sehari-hari seperti sapaan, belanja, atau perkenalan diri.
Tingkat ini umumnya menjadi tahap awal bagi pelajar atau peserta magang teknis yang mempersiapkan diri untuk belajar atau bekerja di Jepang.
Tingkat N4 menandakan kemampuan memahami percakapan sederhana yang diucapkan perlahan dan jelas.
Banyak peserta magang dari Indonesia yang memulai dari level ini.
Bagi pemberi kerja di Jepang, N4 menjadi bukti bahwa pekerja dapat mengikuti instruksi dan beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari, meski belum siap untuk pembicaraan kompleks di lingkungan profesional.
Tingkat N3 menjadi titik penting dalam perjalanan kemampuan bahasa Jepang.
Level ini menandai peralihan dari kemampuan bertahan hidup sehari-hari menuju kesiapan bekerja di lingkungan profesional.
Pemegang sertifikat N3 mampu memahami berita singkat, membaca teks sehari-hari, dan berinteraksi dalam percakapan alami tentang berbagai topik umum.
Dalam beberapa tahun terakhir, sertifikat N3 menjadi syarat utama untuk mengikuti program Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker) di sektor seperti keperawatan, konstruksi, manufaktur, dan perhotelan.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang (MHLW) serta Kementerian Kehakiman Jepang (MOJ) mengakui N3 sebagai bukti kemampuan bekerja di lingkungan berbahasa Jepang.
Level ini juga menunjukkan kemampuan seseorang beradaptasi secara sosial dan profesional di Jepang.
Level N2 menandakan kemampuan bahasa tingkat lanjut.
Peserta dengan N2 dapat membaca koran, memahami email bisnis, serta mengikuti percakapan yang lebih rumit di kantor atau tempat kerja.
Banyak perusahaan Jepang mencantumkan “JLPT N2 atau lebih” sebagai syarat wajib dalam proses rekrutmen.
Pemegang sertifikat N2 dapat mengikuti diskusi, memahami instruksi tanpa penerjemah, dan berperan aktif dalam rapat.
Bagi tenaga profesional seperti insinyur, desainer, atau staf administrasi asal Indonesia, N2 membuka peluang posisi dan penghasilan yang lebih baik.
Level N1 merupakan tingkat tertinggi dalam JLPT dan menunjukkan kefasihan mendekati penutur asli.
Peserta N1 mampu membaca editorial, memahami konsep abstrak, serta menangkap nuansa sosial dalam percakapan.
Level ini biasanya menjadi syarat untuk pekerjaan akademik, manajerial, atau penerjemahan yang memerlukan pemahaman mendalam dan komunikasi yang presisi.
Kemampuan bahasa Jepang menjadi bagian penting dalam budaya kerja di Jepang yang menekankan kepercayaan, keselamatan, dan kerja sama tim.
Bahkan pada pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, pekerja diharapkan memahami buku panduan, peraturan keselamatan, dan instruksi kerja dengan tepat.
Sebuah laporan dari Kementerian Kehakiman Jepang tahun 2023 menunjukkan bahwa pekerja asing dengan kemampuan JLPT N3 atau lebih memiliki tingkat adaptasi dan masa kerja yang lebih panjang.
Perusahaan juga melaporkan kerja tim yang lebih lancar serta berkurangnya kesalahpahaman di tempat kerja bagi karyawan dengan kemampuan bahasa tingkat menengah ke atas.
Bagi pekerja Indonesia, mencapai level N3 bukan sekadar lulus ujian, tetapi membuktikan kesiapan hidup dan bekerja di lingkungan masyarakat Jepang yang teratur dan kompetitif.
Kemampuan bahasa Jepang bukan hanya kebutuhan administratif, melainkan kunci utama untuk beradaptasi dan sukses di Jepang.
Sertifikat JLPT N3 menjadi langkah penting bagi warga Indonesia yang ingin membangun karier profesional di Jepang, sekaligus menunjukkan komitmen untuk menjadi bagian dari lingkungan kerja yang disiplin dan saling menghargai.
Sumber: